Berpikirlah Terbuka!

‘Keahlian adalah apa yang Anda kerjakan. Motivasi menentukan apa yang Anda lakukan. Sikap Anda akan menentukan bagaimana hasilnya.’ –Lou Holtz-.

    

Ada sebuah cerita, suatu hari Bill Gates (55) sedang menonton acara yang mempertunjukkan kehebatan seseorang yang mempunyai IQ diatas rata-rata dan dapat menjawab setiap pertanyaan penguji dengan benar. Kemudian bertanya seseorang yang waktu itu nonton bersama kepada Bill Gates ‘Berapa anda akan bayar orang tersebut jka bekerja pada Microsoft?’, sambil penanya membayangkan angka yang besar yang akan keluar dari jawaban Bill Gates. Jawaban Bill Gates benar-benar mencengangkan ‘Saya akan membayar dia USD 100,- setiap bulannya, karena cukup bagi saya untuk membeli Ensiklopedia kalau hanya untuk mendapatkan seperti itu’

Sebuah cerita lain, saya sedang kagum, mengidolakan dan benar-benar menaruh rasa hormat saya kepada Mimi Rasinah (80). Beliau adalah seorang maestro tari topeng Indramayu yang mungkin tidak akan tergantikan dalam beberapa puluh tahun kedepan. Dalam kondisi separuh badan mati karena stroke, dan usia yang renta ia masih mampu mengalirkan aura magis dan menyihir penonton Bentara Budaya Jakarta (4/8/2010) yang ternyata merupakan dedikasi terakhirnya sebelum ia meninggal (7/8/2010). Baginya fisik hanyalah alat yang digerakkan oleh sumber kekuatan terdalam: hati. Sehingga keterbatasan fisik bukan merupakan alasan. Yang saya kagumi dari mendiang adalah: sikap totalitasnya!

    

Sejatinya, maksud saya menampilkan cerita-cerita tersebut, saya sedang berpikir keras kira-kira faktor apa yang paling menentukan keberhasilan seseorang didalam kuliah, mendapatkan pekerjaan dan sukses dalam pekerjaannya. Selintas terpikir untuk melihat faktor kesuksesan mencari kerja dan dalam pekerjaan dengan mencari jenis pelajaran (atau knowledge) apa pada waktu kuliah yang paling bermanfaat dalam dunia kerja. Ataupun kira-kira hal apa yang menimbulkan kesenjangan di dunia kerja karena kita tidak mendapatkannya di bangku kuliah, atau pelajaran apa yang semestinya harus diajarkan tetapi kita tidak mendapatkannya.

Dalam bayangan ‘Bahasa Inggris’ adalah pelajaran yang sangat perlu diperkaya di bangku kuliah karena ternyata didalam dunia globalisasi kerja, kebutuhan akan bahasa tersebut sangat diperlukan. Terbantah oleh pikiran sendiri dan fakta yang menunjukkan bahwa bangsa Jepang dan China termasuk yang gagu dalam berbahasa Inggris tetapi perekonomiannya menjajah disetiap penjuru dunia.

Kemudian terpikir pula kalau ‘Ekonomi’ adalah pelajaran yang perlu dijejalkan diotak mahasiswa Teknik, mengingat ternyata menguasai ilmu Teknik tanpa tahu tentang Ekonomi hanya akan menjadi kacung dan tukang jahit dari kapitalis dunia. Pikiran sendiri pulalah yang membantahnya ‘Apa benar begitu?, apa kita diharapkan menjadi manusia super yang kampiun di Teknik juga jago di Ekonomi? Tidakkah sebaiknya kita bersinergi saja, daripada membuang usaha yang percuma dan juga jadinya setengah-setengah?’

Dicari alasan yang lain, bahwa ternyata lulusan sarjana Teknik tidak memiliki keahlian yang memadai, sehingga ia tidak cukup tangkas bekerja di bidangnya dan tidak mengetahui permasalahan di lapangan. Ucapan itupun masih juga terlontar, kala kita sudah memasuki dunia kerja dan biasanya diucapkan oleh pekerja lapangan yang telah tahunan bekerja yang merasa di’perintah’ atau di’arahkan’ oleh lulusan Teknik yang masih ingusan. Bagi lulusan Teknik yang mengamini pendapat seperti itu, berarti ia belum menemukan jati dirinya karena ia sendiri tidak memahami peruntukan untuk pengabdian ilmunya.

Lalu apakah yang membuat seseorang sukses didalam belajar, mendapatkan pekerjaan dan juga dalam bekerja? Pernyataan Bill Gates diatas menggambarkan bahwa ada suatu nilai yang lebih ia agungkan daripada sekedar pengetahuan belaka, tetapi sesuatu dibalik pengetahuan itu sendiri. Mimi Rasinah juga jelas menunjukkan bahwa, mungkin keahlian dan pengetahuannya tentang tari topeng Indramayu sama dengan ratusan penari lainnya. Tapi yang lebih utama dari itu, yang dinilai perlu oleh Bill Gates dan telah ditunjukkan oleh Mimi Rasinah adalah SIKAP.

Pengalaman saya didalam dunia kerja, disemua tempat kerja yang pernah saya alami, dunia kerja tidak membutuhkan seorang yang super-man, yang mampu mengerjakan segala-galanya, karena semua sudah ada bagiannya masing-masing, yang dibutuhkan adalah orang yang dapat bekerja dalam suatu super-team. Dibutuhkan seorang yang tidak hanya bermodalkan pandai, tetapi lebih pada orang yang pandai-pandai didalam menempatkan dirinya. Dan itu adalah SIKAP.

Ada tiga hal yang diajarkan sewaktu kita menempuh suatu pendidikan, termasuk pendidikan sarjana, yaitu: Knowledge (pengetahuan), Skill (keahlian) dan Attitude (sikap). Mata pelajaran yang bermuatan Pengetahuan dan Keahlian bisa dinormatifkan kedalam SKS. Ada juga pelajaran yang bermuatan Sikap didalam SKS tetapi biasanya sangat bersifat normatif dan jumlahnya sangatlah kecil. Pelajaran yang bermuatan Sikap pada dasarnya ‘SKS’-nya bersifat Cek Kosong (blank checque). Artinya selama dalam kurun waktu kita kuliah kita sendirilah yang mengisi banayaknya ‘SKS’ untuk pelajaran yang bersifat Attitude. Semakin banyak kita isi Cek Kosong tersebut, semakin banyak manfaat yang kita dapatkan kelak.

Dimanakah kita mendapatkan ‘SKS’ bermuatan Sikap selama kuliah? Banyak, setiap tempat dan penjuru sudut kampus menyediakan pembelajaran itu, bahkan bukan hanya sebatas itu, diluar kampus dan di dunia mayapun menyediakan pembelajaran Sikap apabila kita mau mendapatkannya.

Bagaimanakah cara kita mendapatkannya? Hal yang pertama yang harus kita lakukan agar mendapatkan sikap yang baik adalah pikiran yang terbuka.

The minds are like parachutes, they only function when open – Thomas Dewar -.

Dengan pikiran yang terbuka tidak akan menganggap diri kita yang paling benar. Pikiran terbuka memungkinkan hal-hal baru masuk dan memperkaya wawasan kita. Dengan wawasan yang kaya, kata dan sikap akan lebih berisi dan lingkar pengaruh kita terhadap lingkungan sekitar akan lebih besar, sehingga manfaat yang didapatpun juga akan mengalir. Akan timbul banyak pilihan dan peluang dalam hidup, sehingga akan membawa kesuksesan apabila kita pandai memanfaatkannya.

Watch your thoughts, for they become words. Watch your words, for they become actions. Watch your actions, for they become habits. Watch your habits, for they become character. Watch your character, for they become your destiny.

Waktu kita kuliah, pikiran terbuka akan mengantarkan kita ke ‘nilai’ yang lebih baik. Janganlah hanya terpaku pada referensi yang diberikan oleh dosen kita. Gali referensi lain, dunia maya memberikan banyak pilihan untuk mencari referensi lain. Jangan menganggap ilmu, formula, postulat, atau apapun yang disampaikan dalam sebuah referensi adalah suatu yang rigid, perluas wawasan dan bikin sesuatu yang baru, berpikirlah out of the box.

Demikian juga dalam kegiatan ekstrakurikuler kampus. Pun pada waktu mencari kerja, biarkan pikiran kita terbuka dan mengawang-awang sebebas-bebasnya. Cari peluang kerja sebanyak-banyaknya (lihat: Memburu Informasi Lowongan Pekerjaan di 123teknik.com). Apabila telah mendapatkan panggilan untuk wawancara, inilah kesempatan yang baik untuk menunjukkan siapa kita. Orang yang berpikiran terbuka akan membentuk kepribadian yang memperkuat kerjasama tim, akan tergambar dalam cara pengungkapan kata dan sikap pada waktu wawancara. Dan saya yakin, itulah gambaran orang yang dicari oleh si pewawancara!

Bagi yang sudah berada dalam dunia kerja mungkin merasakan, bahwa didalam dunia kerja tidak serumit yang kita bayangkan pada waktu di kuliah. Pengetahuan yang dipakai adalah ilmu terapan yang telah ada referensinya dan kita hanya melaksanakannya saja. Yang lebih rumit dan membuat stress adalah beban kerja, hubungan kerja, dan target kerja. Pikiran yang terbuka akan menuntun sikap kita untuk tidak menyalahkan keadaan, tetapi selalu memandang peluang didalam setiap kesulitan. Beban kerja, hubungan kerja dan target kerja akan teratasi apabila kita mempunyai sikap yang baik, dan itulah yang akan menentukan hasil kerja kita, kesuksesan kita.

Tulisan ini dimuat di 123teknik.com pada tanggal 8 Desember 2010.

123teknik.com adalah cyber media komunikasi alumni Fakultas Teknik Universitas Brawijaya – Malang.

Iklan
Pos ini dipublikasikan di Motivasi dan tag , , , . Tandai permalink.

2 Balasan ke Berpikirlah Terbuka!

  1. A Shiyam berkata:

    Setuju untuk paragraph yang paling akhir (karena agak malas baca dari depan 🙂 )

    http://www.baherba.blogspot.com
    http://www.koinemasdinar.co.cc

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s