Sebuah rencana yang tertunda lama, pengin ke Ciwidey!! So, Selasa pagi tanggal 4 Januari 2011, nuansa tahun baru 2011 masih terasa, berangkatlah ke Ciwidey.
Berangkat dari rumah di Bogor sekitar jam 08:00 pagi, diputuskan lewat Puncak, sekalian melihat sisa-sisa suasana tahun baru. Menuju Bandung lewat Puncak sejatinya lebih dekat dan lebih murah. Tetapi karena tidak lewat tol, maka waktu tempuh menjadi sangat variabel. Alternatif lain dari Bogor menuju Bandung adalah lewat tol, jaraknya bisa beda 60 KM, belum lagi biaya tol-nya –terutama tol Cipularang- yang bikin tangan kita bergetar waktu ngasih biaya tol ke petugasnya, mahal banget!! Hitung aja, kalo lewat tol, musti tol Jagorawi, Cikampek, Cipularang dan Padaleunyi. Total jendral pengeluaran untuk tol saja sekitar Rp. 60.000,-.
Masuk tol Padaleunyi. Jam sudah menunjukkan angka 16:00, kita ambil arah yang menuju ke Soreang. Dari Soreang menuju Ciwidey sekitar 40 km lagi.
Ada cukup banyak hotel bagus di daerah Ciwidey. Hotel pertama yang lumayan besar dan menyambut kita adalah Hotel Sindang Reret. Terbersit mau check in ditempat tersebut, tetapi karena belum tahu medan dan seberapa jauhnya dari Kawah Putih Ciwidey, saya terus aja. Kemudian ada Hotel kebun Strawberry yang lebih dekat lagi menuju resor Kawah Putih Ciwidey. Sayang, pada waktu saya mau check in disana sudah di-blok oleh tamu grup, ada acara korporat. Saya rekomendasikan hotel ini, jarak tidak terlalu jauh dari Kawah Putih Ciwidey, kawasannya rame dan harga tidak terlalu mahal (Rp. 250.000,- untuk Standard Room). Dan terakhir, karena sudah terlalu sore juga – sudah sekitar jam 18:00- saya check ini di Patuha Resort.
Patuha Resort berjarak 1.3 km dari pintu gerbang menuju kawah putih Ciwidey. Patuha Resort ini milik Perhutani. Tempatnya lumayan bagus, semua bangunan bergaya country yang terbuat dari kayu. Patuha Resort sebenarnya tempat yang nyaman dan fasilitas lengkap, cuman banyak yang gak berfungsi. Fasilitas air panas ada (syarat mutlak, hehehe, biar gak mati kedinginan di Ciwidey ini). Cuman yang bikin rada mengernyitkan dahi adalah harganya yang relatif mahal. Untuk kamar standar (Pinus) permalam Rp 450.000,- (weekdays), lumayan mahal untuk fasilitas yang minim dan dengan sarapan yang hanya dapat roti bakar dan teh manis. Susahnya lagi di Patuha Resort tidak ada Restaurant-nya, so siap-siaplah dengan perbekalan yang cukup apabila menginap disana.
Setelah bermalam di Patuha Resort, pagi-pagi dilanjutkan ke resort Kawah Putih Ciwidey. Ada tips yang disampaikan oleh petugas hotel waktu mau berangkat ke Kawah Putih Ciwidey. Dia menyarankan agar lebih baik mobil diparkir di Terminal Ontang-Anting, terus kemudian naik mobil yang disediakan oleh pengelola. Biaya perorang untuk pulang-pergi Rp 10.000,- bendingkan dengan bila kita bawa mobil sendiri, Rp 150.000,- permobil diluar biaya penumpang. Jauh lebih enak naik mobil yang disediakan, karena kita bisa konsentrasi untuk menikmati pemandangan alam. Juga karena jalannya yang terjal dan sangat sempit. Papan peringatan untuk menggunakan gigi transmisi 1 banyak terpampang. Jarak dari terminal Ontang-Anting atau gerbang kawasan Kawah Putih Ciwidey dengan Kawah Putih sekitar 5 km.
Benar-benar pemandangan yang menakjubkan, sangat menawan dan membuat kita ingin kembali lagi. Lebih enaknya lagi, di sekitar kawasan Kawah Putih Ciwidey banyak tempat wisata yang lain, seperti Ranca Upas, Pemandian Air Panas Cimanggu dan Situ Patenggang. Suatu saat, insya Allah saya akan kembali lagi!
Dan inilah foto kawasan Kawah Putih Ciwidey yang luar biasa!
luar biasaan pemandangannya
Memang luar biasa!!
harga rate hotel berapa dan hotel yg terdekat dengan kawah putih apa?
Patuha Resort termasuk hotel yang terdekat dengan kawah putih. Saya tidak tahu persis berapa rate-nya. Tapi kalo saya bandingkan dengan daerah Lembang atau Ciater, harga hotel didaerah Ciwidey relatif lebih murah.
Selamat brur…dan makasih info ciwedey…aku sdh 4 x kesana gagal terus kalao enggak kena macet ya keburu sore…terpaksa kembali lagi ke cimahi base camp kita kumpul keluarga…btw akan saya coba kesana disaat lagi tidak ramai jalannya.
Siang yang paling bagus, itupun sering kabut, tapi cepat hilang kabutnya kalo siang. Kalo bisa keatasnya jangan bawa mobil sendiri, lebih hemat, more safe (menurut saya!) dan simple.
Thanks pak atas saran-sarannya. regards
Sama-sama Bro!