Sudah lama dengar testimoni kekhasan dari Sate Klopo Ondomohen, tapi baru sekarang sempat incip-incipnya.
Sate Kelopo Ondomohen terletak di Jalan Walikota Mustajab No 36. Konon, pada waktu jaman penjajahan Belanda dan sampai jaman orde lama, jalan Walikota Mustajab ini namanya adalah Jalan Ondomohen. Artinya apa yah, tanya aja deh ke orang londo sono, hehehe. Nandainnya gampang, kalau ada tempat yang rame terus berasap, dan didepannya ada spanduk hijau dengan tulisan meriah ‘Sate Kelopo Ondomohen Ibu Asih’, ya itulah tempatnya.
Seperti biasa, nih kudu ketemu dengan pemiliknya langsung, dan sebisa mungkin melakukan investigasi mendalam, hahaha. Bu Asih, pemiliknya, sangat mudah ditemui, karena ia langsung terjun menangani bisnis Sate Kelopo yang kondang gulindang ini, walaupun ia sudah bisa dibilang tajir (sssttt, gak usah disebutin yah, hasil kesuksesannya, ntar ngiler :-))
Beliau menjelaskan (wawancara dalam bahasa Madura, tretan dibik* ternyata..) meneruskan usaha ini dari mertuanya yang telah berjalan 42 tahun. Sedangkan ia sendiri, diwarisi usaha ini sudah 24 tahun. Katanya juga, sudah sekitar 1 tahun pindah ke bangunan permanen yang ia tempati sekarang, sebelumnya dia berjualan didepan gang seberang jalan dari tempat yang sekarang. Keren, 42 tahun!!
Akhirnya pesanan sate kelopo datang juga, saatnya segala panca indera dioptimalkan, untuk membuktikan kebenaran testimoni para food lover. Satenya sate daging sapi, dibalurin dengan parutan kelapa (srundeng), dan disajikan dengan bumbu kacang. Kemudian nasinya, juga sedikit ditaburi parutan kelapa. Masalah rasa, kalau menurut saya khas atau unik aja, karena jarang ada sate dengan parutan kelapa. Dagingnya emang empuk. Bagi yang pernah makan Sate Maranggi yang didaerah Cikampek – Purwakarta, rasanya mirip, cuman dengan baluran parutan kelapa. patut dicoba-lah, bagi para petualang rasa…
Harga cukup bersahabat. Status per tanggal 16 Juli 2011, untuk 10 (sepuluh) tusuk sate komplit dengan nasi atau lontong, dihargai Rp 18.000,-. Mungkin ini juga salah satu magnet yang membawa banyak pengunjung, karena harga yang relatif murah.
Oh ya, walau sebenarnya gak ada hubungannya, ibu Asih juga menyediakan layanan ambulan gratis lho, hehehehe, baguslah!!
*Tretan dibik = saudara sendiri (bahasa Madura)
kurang puas kunjungi di
http://www.onthelantik.com
wah ini tempat wajib yang harus saya kunjungi setiap mudik ke Surabaya pak…hehehhe
Hehehe, murah meriah dan mantap! Sayang foto gak jelas, pake bb hehehe…
Ping balik: SATE | Sistem Informasi Hukum