Grand Livina Testimony…

Waktu pertama mutusin ganti mobil, ada 2 alternatif pilihan, Grand Livina atau Honda Freed. Banyak searching di internet untuk compare kedua mobil tersebut, disamping juga nanya-nanya langsung kepada user dari kedua jenis mobil tersebut, dan setelah dievaluasi mateng-mateng (hehehe) diputuskan untuk milih Grand Livina.

Setelah lama menunggu, akhirnya si Lipina datang juga. Perlu tiga bulan untuk indent mendapatkan unitnya, alamak!

Warna milih yang grey metallic. Warna yang sangat umum dan banyak berseliweran. Emang sengaja, karena konsep awalnya ganti mobil, kita ingin bermetamorfosis untuk ‘terkesan’ lebih mature. Tetangga mungkin heran kali, pertama mobilnya merah yang ngejreng tiba-tiba ganti ke warna abu-abu yang memang terkesan ‘abu-abu’, kurang berkarakter, hehehe…

Variannya pilih yang ultimate! Atau kelas tertinggi dari keluaran Grand Livina. Ada sebenarnya varian Highway Star, emang terlihat lebih modis dan trendy, harganya bener-bener beda tipis, 500 ribu rupiah lebih mahal. Tetapi setelah dibandingkan dengan fiturnya, rasanya lebih condong ke Ultimate. Fitur Ultimate lebih ke safety, didalemnya sudah mengusung Airbag (driver only for 1.5), Anti Brake System, Brake Assist dan Engine Brake Distribution. Apa itu masing-masing penjelasannya? Saya tuliskan di keterangan dibawah ya..

Sedang Highway Star, benar-benar unggul ditampilan fisik. Grille depan yang modis, rumah lampu sorot yang stylish terpadu dengan bemper depan yang lebih trendy. Velg-nya juga beda, ditambah side skirt untuk mud guard. Semua didesain khusus oleh Autech Japan Inc, rumah mode automotive yang masih termasuk  Nissan Group.

Sekarang mengenai transmisinya. Pasti matic! Karena memang itu alasan yang paling utama untuk melego kendaraan lama. Belum pernah punya pengalaman mengendarai matic sebelumnya, tapi karena yakin bahwa teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia, saya percaya tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi.

Setelah tiga bulan menunggu berpanas-panasan (maksudnya karena gak ada mobil jadi kemana-mana naik motor berpanas-panasan, hehehe), Grand Livina 1.5 Ultimate Automatic datang juga di pertengahan Desember 2011. Liat sekilas penampilannya, keren dan keliatan mewah. Ada head rest monitor 2 buah di bagian belakang, jok kulit (walaupun sebenarnya gak full leather sih) dan sentuhan panel wood yang biasanya hanya nampang di mobil mewah. Space management-nya juga bagus, kursi pada baris kedua dan ketiga dapat dilipat sehingga benar-benar rata dan dapat dipergunakan untuk menampung bagasi extra. Banyak tempat untuk nyimpen pernak-pernik. Dibawah jok kursi baris kedua, juga terdapat ruang yang bisa digunakan untuk menyimpan barang berharga, karena letaknya yang tersembunyi.

Sekarang saatnya untuk test drive dan testimoninya.

Melongok pertama ke dapur pacu, engine yang diusung adalah kerjasama bikinan dengan fabrikan Renault dengan bahan dari aluminium yang membuat engine lebih ringan. Volume dapur pacu adalah 1500 CC yang dapat mengeluarkan max output 109 ps. Grand Livina adalah konsep sedan minibus, dengan body monocoque, yang membuat mobil ini lebih ringan. Bandingkan dengan Toyota Kijang Innova yang mempunyai berat 1640 Kg, kapasitas engine 2000 CC dan daya maksimal 136 Ps. Artinya, pada Grand Livina perbandingan berat dan daya adalah 11.1 Kg/Ps, sedangkan pada Kijang Innova yang memakai chasis adalah 12 Kg/Ps. Dengan kata lain, Grand Livina lebih powerful meskipun dengan CC yang lebih kecil.

Emang bagi yang terbiasa dengan manual, akselerasi sedikit dikorbankan di transmisi matic.Tidak dibutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi dengan transmisi matic bagi yang sebelumnya menggunakan manual. Mungkin yang sering dilupakan oleh orang yaitu tidak memanfaatkan D2 ataupun D1 pada waktu udah berjalan. D2 ialah posisi drive pada waktu jalanan menanjak, atau bisa juga pada waktu jalanan menurun untuk mendapatkan efek engine brake. Sedangkan D1 untuk tanjakan atau turunan yang lebih tajam lagi. Manfaatkan D2 dan D1 ini terutama untuk jalanan yang menurun, Karena akan lebih safe.

Kecepatan belum dicoba sampai full throttle. Tapi sangat mudah mencapai angka 150 kpj dan masih menyisakan ruang untuk digas lebih dalam lagi.

Suspensi, swear, empuk banget! Sungguh, saya salut untuk suspensi dari Grand Livina ini, gak kalah deh dengan sedan kelas 2000 cc keatas.

Suara juga sangat sunyi didalam kabin. Yang mungkin agak mengganggu malah suara blower dari AC begitu dihidupkan, untuk yang satu ini, kayaknya Nissan harus menyempurnakannya, biar suara blower AC bisa lebih senyap.

Steer handling juga sangat nyaman, karena sudah EPS (Electrical Power Steering), sangat terasa enteng bermanuver tapi stabil pada kecepatan tinggi. Tetapi, Grand Livina cenderung sedikit over steering pada waktu di tikungan.

Sekarang mengenai konsumsi BBM. Dicoba beberapa kali untuk beberapa kondisi dan situasi jalan. Untuk pemakaian luar kota, bisa sampai 14.2 KM per liter, dan untuk pemakaian campuran dengan pemakaian dalam kota lebih sering bisa sekitar 11.6 KM per liter.

Saya coba terakhir ke Bandung, untuk pemakaian dalam kota yang super macet (85%), konsumsi BBM sekitar 7.9 KM per liter, tetapi untuk pemakaian di jalan tol ramai lancar (90%), konsumsi BBM mencapai 17.9 KM per liter. Semua dengan menggunakan BBM premium bersubsidi yang untuk masyarakat tidak mampu, hehehe.

Menurut saya termasuk irit untuk mobil dengan transmisi matic, karena sebelumnya saya memakai mobil Swift transmisi manual dengan bobot yang lebih ringan dan dapur pacu yang sama 1500 CC, maksimal hanya bisa mencapai 15 KM per liter.

Ada pengalaman temen saya yang juga mempunyai Grand Livina baru dengan transmisi manual, dengan BBM Pertamax untuk pemakaian luarkota, bisa mencapai 21 KM per liter, dan rata-rata untuk pemakaian dalam kota sekitar 14 KM perliter, sangat efisien!

Secara keseluruhan, bisa dikatakan bahwa kita mendapatkan value lebih dari harga yang kita bayarkan! HHmmm, kayaknya Nissan kudu bayar saya nih untuk tulisan di blog ini, hehehe…

Keterangan:

ABS, Anti Lock Braking System, system yang berfungsi pada saat kita melakukan pengereman mendadak, dimana sistem ABS akan memompa rem sebanyak puluhan kali per detik agar roda tidak mengunci sehingga arah dan laju kendaraan tetap dapat terkendali.

EBD, Electronic Brake-force Distibution, beberapa sensor yang ditempatkan untuk memantau bobot keseluruhan kendaraan beserta muatan untuk kemudian menyalurkan daya pengirimanyang sesuai untuk deselerasi yang lebih stabil serta berimbang.

BA, Brake Assist, Sistem tahu kapan daya pengereman maksimum harus digunakan dengan memantau seberapa cepat pedal rem diinjak. Saat pedal rem diinjak mendadak, sistem BA akan memberikan daya pengereman tambahan yang dibutuhkan.

Ketiga safety feature (ABS, EBD dan BA) diatas ditambah dengan Airbag hanya terdapat pada varian Grand Livina Ultimate. Sedangkan safety feature yang standar pada Nissan Grand Livina adalah: Side Impact Bar dan Collapsible Steering Column.

Side Impact Bar adalah pelindung pintu samping yang terbuat dari pipa baja yang sangat kuat melindungi penumpang terhadap benturan dari arah samping.

Collapsible Steering Column yang bekerja pada saat terjadi benturan keras dari arah depan, batang kemudi akan turun dengan sendirinya sehingga tubuh pengemudi tidak akan menghantam roda kemudi.