Sudah 2 hari kita menjalankan puasa di bulan suci Ramadan, dan seperti biasa, setelah Ramadan, ada Hari Raya Idul Fitri yang merupakan hari raya paling gegap gempita. Hari Raya Idul Fitri atau lebaran adalah hari raya umat Islam, dimana kebanyakan orang bersilaturahmi dan kumpul keluarga di kampung halamannya. Untuk arus mudik dari Jakarta saja diperkirakan akan ada 2.4 juta orang yang akan mudik ke berbagai kota. Bisa dibayangkan, pada saat yang bersamaan, jutaan manusia berseliweran dari satu kota ke kota yang lain, dan yang terjadi adalah: macet dan penumpukan penumpang di banyak jenis terminal dan pelabuhan.
Hari raya idul fitri, diperkirakan jatuh pada hari Minggu atau Senen 19 – 20 Agustus 2012. Lebaran tahun ini memang kemungkinan juga akan ‘berbeda’ hari, karena wakttu memulai puasa juga ada yang tanggal 20 Juli dan sebagian besar tanggal 21 Juli 2012. Libur idul fitri, jika dihitung dengan hari Sabtu, Minggu dan juga cuti bersama, mulai dari tanggal 17 – 22 Agustus 2011. Mulai masuk tanggal 23 Agustus hari Kamis, hhmmm berpotensi hari kejepit dan banyak yang ngambil cuti untuk sekalian penuh sampai tanggal 26 Agustus 2012. Ini ada beberapa tips yang biasa saya terapkan jika mudik:
- Bagi yang menggunakan angkutan umum, baik bis, kereta api, kapal laut maupun pesawat udara, pesanlah tiket jauh hari sebelumnya. Untuk kereta api, kapal dan bis, biasanya tidak bisa pesan tiket jauh hari sebelumnya, tapi cobalah pesan menggunakan travel agent yang biasanya mempunyai hubungan ke beberapa perusahaan bis sekaligus, sehingga kemungkinan untuk dapat tiket lebih banyak. Dua minggu sebelum puasa, sudah merupakan saat yang tepat untuk memesan tiket perjalanan anda, untuk itu, rencanakanlah perjalanan anda jauh hari sebelumnya. Bandingkan harga tiket antar moda transportasi, kadang kita bisa mendapatkan tiket pesawat dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan tiket KA. Sistem reservasi tiket pesawat lebih canggih dengan floating harga yang otomatis, sedangkan tiket KA biasanya disamaratakan dengan kenaikan tuslah sekitar 20-25% dari hari biasa pada H-7 dan H+7.
- Bagi yang membawa kendaraan sendiri, baik mobil maupun sepeda motor, peralatan dan hal yang harus dilakukan adalah:
- Pastikan dokumen kendaraan bermotor (STNK, polis asuransi, buku manual kendaraan, daftar bengkel dan lainnya) anda bawa.
- Bawa ke bengkel untuk servis dan cek kelengkapan kendaraan bermotor. Oli, air radiator, air aki, air wiper, ban serep, obeng dan peralatan standar lainnya, sekring (nih kecil tapi pentiiiing banget lho!!), senter, kain lap dan ember, balok kayu untuk ganjal ban dan lainnya.
- Peralatan lain yang perlu dibawa adalah Peta dan GPS (Global Positioning System). Dapatkan Peta Mudik yang biasanya dibagikan gratis dipintu-pintu tol. Apabila anda memakai GPS, jangan terlalu mengandalkan GPS dalam menunjukkan arah. Padukan arahan dari GPS dengan peta yang anda bawa, dan juga dengan bertanya. Dengan peta, anda akan memperoleh gambaran lebih global dari suatu daerah atau area, sedangkan GPS (karena keterbatasan layar) hanya menunjukkan jalan yang telah terprogram sebelumnya yang belum tentu update. Perubahan arah lalu lintas, jalan baru, peningkatan kelas jalan dan sebagainya belum tentu ter-update di GPS.
- Ganti ban kendaraan anda apabila alurnya telah mau habis. Jangan ambil resiko dan menganggap enteng perjalanan mudik. Disamping tempat yang jauh dan berkendaraan dalam waktu yang lama sehingga ban lebih cepat aus. Dan apabila kita mengganti ban pada saat ban telah bocor atau meletus, disamping harga kemungkinan sudah mahal, pilihan ban lebih sedikit (karena terpaksa) dan toko tempat jualan ban juga belum tentu ada dalam jarak dekat.
- Siapkan stamina, istirahat yang cukup. Apabila anda membawa kendaraan sendiri, usahakan istirahat berkala setelah menyetir selama 4 – 6 jam break selama 30 menit. Jangan terlalu ngotot untuk menyelesaikan seluruh etape (hehehe, kayak balapan aja!) dalam satu hari misalkan! Relaks aja, apalagi anda bukanlah sopir professional seperti sopir bus antar kota yang kerjaannya memang tiap hari nyopir. Apabila lelah, istirahatlah. Sepanjang jalur pantura dan jalur mudik lainnya, banyak pom bensin yang menyediakan tempat istirahat, dan juga banyak Posko Mudik yang didirikan oleh pabrikan mobil, motor, obat-obatan, operator telekomunikasi dan lainnya, bahkan ada yang menyediakan ruang pijat ber AC, hhmmm, bisa kebablasan ntar, hahaha…
- Apabila anda berkendaraan sendiri, berkendaraanlah dengan aman (safety driving). Jangan ugal-ugalan dan terpancing dengan kendaraan lain yang bersifat provokatif. Jaga kendaraan untuk berada dalam jarak aman dengan kendaraan didepan. (baca tips mengenai jarak kendaraan aman disini.)
- Saya punya tips sederhana nih, walaupun juga melawan bioritme kita sehari-hari. Misalkan apabila anda dari Jakarta mau mudik ke daerah Surabaya Jawa Timur. Kalau naik bis dan waktu normal serta lewat pantura, biasanya makan waktu 12 – 14 jam. Usahakan kita berangkat diwaktu yang tidak lumrah. Apabila kita berangkat jam 12 malam, lalulintas belum terlalu padat, maka jarak yang kita tempuh akan lebih jauh. Istirahat makan siang sekitar jam 11-an (nih brunch, breakfast and lunch!), istirahat sekitar 2 jam kemudian kita lanjutkan lagi. Nah jam 3 atau jam 4 sore masuk hotel aja untuk istirahat tidur, baru kemudian dilanjutkan lagi berangkat jam 12 malam hari berikutnya. Insya Allah, dengan usaha ini, kita akan lebih cepat sampai dan waktu tidur juga cukup. Jam padat lalu lintas biasanya sekitar jam 10 pagi sampai jam 8 malam, nah pada waktu itu, kebanyakan kita berada di waktu istirahat, perlu dicoba!!
- Nih obat-obatan dan peralatan lain yang perlu dibawa: untuk obat-obatan (obat merah, plester obat seperti Hansaplast atau betadine, obat sakit perut dan diare seperti New Diatabs, Fitodiar atau Immodium, minyak kayu putih, supplement atau multi vitamin dan obat pribadi lainnya), tas kresek yang banyak (bisa buat sampah, baju kotor, tempat oleh2 dan lainnya), sandal jepit, bantal (cadangan juga kalau bantal hotelnya gak bersih), minuman botol (lebih baik Air Minum Dalam Kemasan saja), amplop (perlu juga lho disediakan, karena kita biasanya ngasih uang buat saudara-saudara kita dikampung, hehehe), bolpen, kamera (siapa tau ada kejadian penting dan pengin narsis, hahaha), uang receh (buat mister Cepek yang suka ngatur lalin di perempatan) dan pecahan dan lainnya.
- Usahakan jangan terlalu banyak orang dalam satu mobil. Perjalanan jauh memerlukan kenyamanan ekstra, dimana kaki bisa selonjoran dengan nyaman. Barang bawaan juga biasanya lebih banyak apabila kita bepergian jauh. Toyota kijang Innova biasanya diklaim sebagai 7 seater van, tapi untuk perjalanan mudik, rasanya 5 – 6 orang sudah cukup, termasuk sopir. Untuk sedan, maksimal 4 orang, apabila diisi 5 orang, sudah sangat tidak nyaman. Perhitungkan juga, bahwa pada waktu kita balik, barang bawaan juga akan semakin banyak, karena bawa oleh-oleh, hahahaha!
- Berdoa dan selalu memberikan informasi mengenai keberadaan kita kepada keluarga dirumah. Istirahat untuk shalat disamping membuat kita segar setelah berwudhu, gerak badan juga dengan gerakan-gerakan shalat dan tentunya tidak melupakan kewajiban kita sebagai muslim. Mudik adalah sebuah perjalanan kecil dari perjalanan panjang kita menuju keabadian, maka janganlah melupakan tujuan kita yang paling hakiki.
Selamat Mudik!!
yang jaga stamina itu yang cukup susah mas hehe
Coba dengan melawan bioritme kita sehari-hari mas. Kalo puasa kan biasanya waktu siang kita lebih ‘lemah’, jadi berangkatnya jangan siang, tapi malam hari. Diwaktu siang, kita bisa istirahat dulu dengan check in di penginapan, baru malemnya nerusin lagi. Keuntungannya, traffic juga tidak terlalu padat kalau malam. Pengalaman dulu sih, hehehe…
bener juga berangkat ‘di waktu yang tidak biasa’
Hehehe, yup, irregular for an extraordinary achievement… Kuliah UB nih, saya dulu di Teknik Mesin UB! Thanks for your visit!
hehe salam kenal juga mas