Pernah ngobrol dengan sopir dari TRAC (Toyota Rent A Car) mengenai jarak berkendaraan yang aman antara mobil yang kita kendarai dengan mobil didepannya. Pak Sopir waktu itu memberikan tips yang cukup bagus buat saya, yang ia dapatkan dari perusahaannya, bahwa jarak aman antar kendaraan pada kondisi normal adalah 2 detik.
Tips ini cukup bagus dan aplikatif. Biasanya kita sering mendengar, bahwa jarak aman antar kendaraan itu mempunyai rumusan: (½ x Kecepatan Kendaraan) Meter. Artinya, apabila kendaraan kita kecepatannya 100 kpj, maka jarak aman adalah 50 M. Sulitnya, gimana caranya kita tahu 50M? Dan juga, kelihatannya, jarak tersebut terlalu jauh, sehingga apabila kita berkendara di tol, dengan jarak yang cukup jauh itu akan mudah ‘diselipi’ oleh mobil lain.
Bagaimana cara menghitung 2 detik jarak aman?
Kita ambil sebuah patokan sebuah benda didepan yang akan dilewati oleh kendaraan didepan kita. Cari benda yang menonjol, seperti pohon ataupun tiang listrik. Nah, pada saat mobil tersebut telah melintasi patokan tersebut, maka jarak aman adalah jika kita melintasi patokan tersebut 2 detik kemudian. Cukup mudah kan?
Untuk kondisi tertentu, seperti hujan dan pandangan kurang jelas, untuk amannya, waktu 2 detik tersebut dapat ditambah menjadi 4 detik.
Ada tips lagi nih, ini saya dapatkan dari sharing safety briefing dikantor saya. Apabila anda akan parkir, usahakan agar posisi mobil menghadap kejalan dalam posisi siap pergi. Ini biasanya berlaku pada parkir paralel 90 derajat. Untuk parkir paralel yang dibuat dengan sudut kemiringan tertentu untuk memudahkan mobilitas keluar masuk mobil, posisi mobil menghadap kedalam (membelakangi jalan) karena akan lebih memudahkan keluar masuknya.
Banyak keuntungan apabila kita parkir kendaraan dengan posisi ‘siap pergi’ dan menghadap jalan. Pada saat kita akan parkir, kita mengetahui situasi dan kondisi pada waktu itu dan mempunyai waktu yang cukup untuk memarkir kendaraan. Tetapi pada saat kita akan keluar, banyak hal yang terjadi yang tidak bisa kita prediksi sebelumnya, seperti misalkan kita dalam keadaan terburu-buru karena ada kepentingan mendesak, dibelakang kita ada mobil yang parkir menghalangi yang tentunya akan menyulitkan apabila kita berjalan mundur untuk mengeluarkan mobil dari area parkir, bisa juga pada saat pulang, situasi parkiran akan sangat ramai karena bersamaan pulangnya, sehingga visibility kita akan lebih baik apabila mobil kita keluar dari parkiran dengan bergerak maju. Dan juga, pada saat terjadi emergency (kebakaran, huru hara ataupun lainnya), dengan kondisi mobil ‘siap pergi’ akan membantu kita untuk tidak panik.
Demikian juga pada saat bertamu, usahakan agar parkir mobil juga dalam keadaan ‘siap pergi’, sehingga apabila kita diantar oleh tuan rumah pada waktu pulang, tidak akan membuat waktu mereka terlalu lama tersita yang biasanya membuat kita ‘mati gaya’.