Mulutmu, Harimaumu!!

daming sunusiTidak pernah terdengar nama ini sebelumnya, dan sekarang sontak menjadi pemberitaan yang hangat di media massa. Sayangnya, bukan untuk sebuah pemberitaan yang baik! Daming Sunusi, calon Hakim Agung yang sedang menjalani fit and proper test pada tanggal 14 januari 2013 yang lalu, di depan wakil rakyat, anggota DPR yang terhormat, ‘keseleo lidah’!

Bisa saja ia mengaku, itu hanya guyonan saja, untuk mencairkan suasana, atau keseleo lidah, atau apapun istilahnya. Tapi kata-kata itu sudah terucap, dan tidak mungkin ditarik kembali. Kalaupun ia meminta maaf, dengan menangis tersedu-sedu, dan mengambil berlembar-lembar tissu untuk mengelap air matanya, tidak akan mengembalikan kepada situasi semula, namanya sudah tercemar, untuk sebuah kata-kata yang tidak pantas diucapkan, walaupun hanya beberapa detik saja!

‘Yang diperkosa dengan yang memperkosa, sama-sama menikmati!’, menjadi kata-kata penghancur kariernya. Menjadi calon untuk Hakim Agung tidak mudah, karena karir tersebut dia harus melewati sebagai Hakim tingkat pertama, menjadi ketua Pengadilan dan juga harus sudah pernah menjadi Hakim Tinggi dan Ketua Pengadilan tingkat Banding selama kurun waktu tertentu. Tetapi sekejap semuanya berubah, bisa dipastikan bahwa jabatan Hakim Agung tidak akan ia dapatkan, dan mungkin saja mutasi atau pencopotan dirinya sebagai Hakim Tinggi akan menjadi gilirannya.

Mulutmu, harimaumu! Pepatah melayu yang sering diucapkan oleh orang-orang tua kita sejak dulu. Kata-kata yang akan kita ucapkan, bisa menjadi bumerang bagi diri kita, menjadi harimau dan memangsa diri kita sendiri!

Watch your thoughts for they become words. Watch your words for they become actions. Watch your actions for they become habits. Watch your habits for they become your character. And watch your character for it becomes your destiny. What we think, we become!

Perhatikan apa yang anda pikirkan, karena itu menjadi apa yang akan anda ucapkan! Perhatikan apa yang anda ucapkan, karena itu menjadi apa yang akan anda perbuat. Perhatikan apa yang anda perbuat, karena itu akan menjadi kebiasaan anda. Perhatikan kebiasaan anda, karena itu akan menjadi karakter atau watak anda. Dan perhatikan karakter anda, karena itu akan menjadi jalan hidup anda. Apa yang kita pikirkan, akan menentukan siapa kita!

Bisa saja Daming mengatakan bahwa hal itu hanya sekedar joke, untuk memecah kebekuan, tapi yang jelas, apa yang ia katakan itulah yang terlintas didalam pikirannya! Mungkin saja ia sering mengeluarkan joke-joke semacam ini pada kesempatan yang lain, tetapi karena pelaksanaan fit and proper test ini disiarkan terbuka dan ditonton oleh jutaan pemirsa, maka mengundang heboh, sedangkan pernyataan-pernyataan yang senada sebelumnya hanya memperoleh liputan kecil dan untuk kalangan terbatas sehingga tidak mengundang reaksi, artinya juga, joke-joke saru dan seks menjadi kebiasaan dia, dan sekarang saja ia kena batunya!

katakatamu kualitas dirimuSeseorang yang tidak mempunyai kebiasaan mengeluarkan kata-kata saru seperti itu, tidak mungkin akan terpikir hal-hal yang saru pula, dan karenanya tidak akan mengucapkannya. Ia akan memilih menggunakan alasan yang lain jika ditanya ‘Apakah ia setuju atau tidak tentang pemberlakuan hukuman mati bagi pemerkosa?’.

Ada beberapa hal yang ia langgar, sehingga ‘joke’nya memang pantas untuk menjadi senjata pembunuh karirnya, karena:

Merendahkan orang lain. Dengan mengatakan bahwa yang diperkosa ‘menikmati’, sangat menyinggung dan merendahkan harkat dan martabat (kebanyakan korban) wanita. Bagaimana mungkin, seseorang yang dipaksa untuk melayani hasrat seksual orang lain dikatakan menikmati?

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.

Qs Al Hujuraat (49):11

Bercanda untuk hal yang serius. Fit and proper test adalah suatu hal yang tidak main-main, didepan wakil rakyat yang terhormat. Dan pertanyaan yang diajukan oleh anggota dewan juga bukan pertanyaan yang main-main. Tidak diperbolehkan kita bercanda untuk hal yang sifatnya serius. Apabila misalnya kita sudah berumah tangga, perkataan ‘Cerai’ atau ‘Talak’ termasuk kata-kata yang tidak boleh dijadikan mainan atau guyonan karena mengandung konsekwensi yang serius. Untuk hal yang sifatnya syariat juga dilarang untuk dijadikan bahan canda. Demikian juga apabila kita memberikan sumpah ataupun persaksian.

… Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan…

Qs Al Baqarah (2):231

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab,”Sesungguhnya kami hanyalah bersendau gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu meminta maaf, karena engkau telah kafir sesudah beriman…”

Qs At Taubah (9):65-66

Ada tiga hal yang tidak dapat ditarik kembali dalam hidup ini yaitu: waktu, ucapan dan kesempatan. Karena itu sangat penting untuk menjaga lucapan dan lisan kita. Kata yang menyakiti dan telah terucap akan tetap memberi bekas luka dihati walaupun kata maaf telah terucap.

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.

HR Abu Hurairah

Daming Sunusi memberikan pelajaran berharga untuk kita semua, bahwa Mulutmu adalah Harimaumu!

Mari kita jaga lisan kita dengan selalu berusaha untuk berkata yang baik!

——–

Artikel lain yang menarik, mengenai Keutamaan Menjaga Lisan.

Iklan
Pos ini dipublikasikan di Renungan dan tag , , , , . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s