Salah satu keistimewaan Nabi Musa AS adalah dapat berdialog langsung dengan Allah SWT. Nabi Musa mendapat julukan Kalimullah (yang pernah Engkau ajak bicara), dialog antara seorang hamba yang sangat dekat dengan Sang Kekasih yang Maha Pengasih. Riwayat berikut sesuai dengan Hadist Qudsi.
Suatu hari Allah SWT berfirman kepada Nabi Musa AS: ‘Hai Musa, jika kamu nanti akan bertemu dengan-Ku lagi, bawalah seseorang yang menurutmu, kamu lebih baik daripada orang itu.’
Nabi Musa-pun pergi mencarinya, blusukan ke berbagai tempat untuk menemukan orang yang kemudian ia bisa mengatakan ‘Saya lebih baik daripada dia!’. Nabi Musa mencarinya di jalanan, dipasar-pasar, diantara keramaian orang, ditempat-tempat ibadah dan lainnya. Tapi ia tidak menemukan seorangpun! Mungkin saja orang yang ia temui itu seorang yang bodoh dan pemalas, tetapi ia menemukan kelebihan yang lain pada orang tersebut!
Lelah mencari orang yang ‘Saya lebih baik daripada dia!’, akhirnya Nabi Musa AS, mencari di dunia binatang. Dilihatnya bahwa semut adalah binatang yang sangat rajin dan selalu bertegur sapa setiap kali bertemu dengan kawanannya yang lain. Seekor lebah yang menghasilkan madu dan hanya menyengat jika diganggu. Seekor cacing yang menyuburkan tanah. Keledai dan Kuda yang menjadi kendaraan umat manusia. Burung merak dengan bulunya yang indah, dan sebagainya.
Dan ketika ia menemui seekor anjing yang kudisan, terpikir oleh Nabi Musa AS untuk membawanya ke hadapan Allah SWT. Tetapi ia kemudian melepaskan anjing tersebut, karena ia masih menemukan kebaikan pada anjing kudisan tersebut.
Dan, ketika saatnya, ia bermunajat kepada Allah SWT. Dihadapan Musa, Allah SWT berfirman: ‘Wahai Musa, mana orang yang Aku perintahkan kepadamu untuk kau bawa?’, Nabi Musa menjawab, ‘Tuhanku, aku tidak menemukan sesuatu pun yang aku lebih baik daripadanya.’
Allah SWT lalu berfirman, ‘Demi keagungan dan kebesaran-Ku, sekiranya kamu datang kepada-Ku dengan membawa seseorang yang kamu pikir kamu lebih baik darinya, Aku akan menghapus namamu dari daftar kekasih-Ku.’
Subhanallah, alhamdulillah, Allahuakbar!
‘Saya lebih baik daripada dia!’, atau ‘I am better than him!’ atau dalam bahasa arabnya ‘Ana khairun minhu!’, diucapkan pertama kali oleh iblis ketika ia menunjukkan kesombonganya dan tidak mau sujud kepada penciptaan Adam ketika Allah SWT memerintahkannya.
Untuk orang sekelas Nabi Musa AS saja, beliau tidak bisa menemukan orang ataupun sesuatu yang dengannya ia dapat berkata ‘Saya lebih baik daripada dia!’, sangatlah aneh jika pada diri kita akan dengan mudah berkata ‘Saya lebih baik daripada dia!’.
Ya Allah, jauhkanlah rasa takabur dan sombong pada diri hamba-Mu ini!
Oleh-oleh dari Ceramah Jumat yang disampaikan oleh Khatib pada Shalat Jumat di Masjid Al Azhar – Kebayoran Baru Jakarta Selatan tanggal 1 Maret 2013.
Satu artikel dari Jalaludin Rahmat yang menarik untuk dibaca mengenai kesombongan, di link ini.
Jalaludin Rahmat?…hmmm khawatir dia sedang taqiyyah…..
Hhhmmm, baca aja 🙂