Tangan dan kaki berbicara…

Normalnya, seperti pada umumnya yang dialami manusia yang masih hidup, semua anggota badan kita bisa dalam kontrol kita. Jika kita menghendaki membuka mata, maka kelopak mata membuka, jika kita mau melihat kearah kanan, bola matapun melirik kearah kanan. Demikian juga dengan tangan dan kaki kita. Apapun yang disuruh oleh kemauan kita, maka tangan dan kaki kita akan menurutinya.

Tangan akan meninju jika kita memintanya untuk meninju. Akan menempeleng seseorang, menggaruk kepala, membalik-balikan tangan, memegang cangkul dan mengayunkannya, memegang bolpen, memberi uang pada pengemis, membuka halaman buku, memencet-mencet tombol di ATM pada waktu kita mengambil uang, membersihkan badan, dan ribuan gerakan lain sesuai dengan keinginan kita. Demikian juga dengan kaki, apa yang kita inginkan, kita bayangkan gerakannya dan kemudian dilaksanakan dengan menggerakkan kaki sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh otak.

Kita bebas menggerakkan kaki dan tangan sesuai yang kita mau. Itu adalah normalnya, normal kehidupan di dunia.

Tapi, ada kalanya tangan dan kaki kita tidak dapat bergerak memenuhi keinginan kita.

Beberapa tahun yang lalu saya mengalami kecelakaan ringan. Tangan terkilir, karena pada saat kecelakaan, menjadi tumpuan ketika terjatuh, sehingga mengalami beban yang berlebih dan membuat urat serta syarafnya jadi bergeser.

Saya tidak dapat menggerakkan tangan kanan saya sama sekali. Saya ingin menggaruk, saya perintahkan untuk menggaruk, saya salurkan kekuatan ketangan kanan saya untuk menggaruk, tetapi tangan sama sekali tidak mau bergerak. Saya kaget, karena saya baru pertama kali mengalaminya.

Dibawa ke dukun pijat Cimande, ke fisio terapi dan akhirnya bisa sembuh total di therapis pijat di Bojonggede Bogor. Kenapa tangan gak bisa digerakkan walau kita menginginkannya? Ternyata urat tangan dan lengan saya ada yang bengkak, kemudian syaraf yang terjepit karena urat yang bergeser. Sehingga pada waktu otak saya memerintahkan tangan untuk bergerak, perintah tersebut terkendala dan tidak sampai, dan tanganpun akhirnya gak bisa digerakkan sesuai dengan keinginan kita. Otak menghendakinya, tetapi tangan kanan saya tidak bisa melaksanakannya.

Lain lagi dengan kasus mendiang Ibu saya. Sebelum wafat, ibu saya terkena stroke, dan anggota tubuh belahan kanan menjadi tidak berfungsi. Tangan dan kaki lumpuh, tapi sebenarnya Ibu masih bisa merasakan rangsangan yang diberikan jika tangan dan kakinya disentuh.

Kenapa tangan dan kaki Ibu saya tidak digerakkan? Kata dokter syaraf yang menanganinya, kendali otak Ibu yang khusus menangani gerakan kaki, tangan dan anggota tubuh bagian kanan terblokir, sehingga Ibu sama sekali tidak memerintahkan kaki dan tangan kanannya untuk melakukan gerakan. Padahal sebenarnya semua syaraf dan juga urat yang ada pada kaki dan tangan Ibu masih berfungsi penuh. Otak tidak bisa berkehendak, walau tangan dan kaki kanan berfungsi.

Karena itu, untuk menjaga agar fungsi dari syaraf-syaraf dibagian anggota tubuh sebelah kanan tetap berfungsi, maka harus sering diberi rangsangan. Rangsangan biasanya dapat berupa sentuhan, pijatan atau juga dengan elektris didaerah-daerah tertentu. Syaraf apabila tidak dirangsang dan tidak sering digunakan menyalurkan perintah dari otak, maka lama-lama syaraf tersebut tidak akan berkembang dan mati.

Syaraf-syaraf dibagian kanan tubuh Ibu dijaga untuk tetap selalu berfungsi, agar apabila suatu saat kendali syaraf kanan di otak sudah pulih dan tidak terblok lagi, maka Ibu akan normal lagi, otak dapat mengirimkan perintah untuk bergerak sedang kaki dan tangan kanannya dapat menerima perintah tersebut.

Pada waktu sakit dan mengamati orang sakit itulah saya merasakan karunia Allah SWT yang luar biasa yang tidak akan kita rasakan jika sehat. Gerakan kaki dan tangan yang terasa ringan dan sangat sederhana ternyata ada kompleksitas tinggi didalamnya.

Tangan dan kaki ternyata tidak bisa berdiri sendiri untuk dapat bergerak. Kadang otak kita menginginkan agar tangan dan kaki bergerak, tetapi keduanya tidak dapat berfungsi karena cidera. Tetapi bisa aja tangan dan kaki berfungsi normal dan tidak cidera, tetapi terputus dengan otak sehingga tidak pernah diperintahkan oleh otak untuk bergerak.

Dan, sangatlah pasti kalau suatu saat nanti tangan dan kaki kita bergerak sendiri dan bercerita sendiri tentang apa yang pernah kita lakukan walau mungkin kita tidak menghendakinya, tetapi yang Maha Berkehendak menghendakinya.

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan” [QS. Yaasiin (36): 65]

Iklan
Pos ini dipublikasikan di Renungan dan tag . Tandai permalink.

Satu Balasan ke Tangan dan kaki berbicara…

  1. Anthyn berkata:

    Mas, bisa mohon info untuk therapis pijat yg d bojong gede?
    Terima kasih 🙂

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s