Pernahkah anda membayangkan, awal kehidupan manusia ketika pertama kali kita diciptakan? Saya membayangkan yang ada hanyalah daratan dengan hutan yang masih perawan. Ada beragam jenis hewan yang tumbuh didalamnya. Juga ada lautan yang membentang luas, yang didalamnya terdapat ikan dan binatang lainnya. Kemudian udara segar, dengan ragam burung beterbangan bebas di angkasa. Tidak lebih dari itu!
Saya membayangkan pakaian yang saya kenakan hanyalah dari kulit binatang yang berhasil saya buru. Dagingnya untuk dimakan, dan kulitnya untuk dibuat pakaian. Saya juga makan buah-buahan dari tanaman yang tumbuh subur. Minum dengan mengambil air disungai, dan juga mandi di sungai. Rumah dari kayu, dengan atap dari daun-daun yang disusun. Jika saya bepergian, tidak ada kendaraan lain, selain dengan jalan kaki, atau naik kuda. Peralatan untuk berburu juga sangat sederhana, langsung dari alam, mengambil berbagai macam bentuk batu untuk kemudian menjadi senjata.
Kemudian diwahyukan kepada manusia, agar manusia membuat api. Api adalah salah satu penemuan manusia yang sangat revolusioner. Nyala api yang berasal dari tumpukan kayu-kayu kering yang dinyalakan dengan percikan api dari dua batu yang bertumbukan, membuat nyala api yang bisa dimanfaatkan. Dengan api daging bisa dilunakkan untuk kemudian dimakan, api juga membuat penerangan dimalam hari, dan api juga banyak mengubah bentuk benda menjadi benda yang lain, yang padat menjadi cair dan yang cair menjadi uap, semua karena api.
Beribu tahun kemudian, kehidupan kita berubah drastis. Pagi kita dibangunkan oleh jam weker yang kita set sebelumnya. Kemudian kita masuk kekamar mandi, memutar kran air dan memilih untuk mandi dengan air hangat yang dihasilkan dari waterheater yang kita pasang. Kemudian kita mengusap seluruh tubuh dengan sabun, juga shampoo untuk rambut dan menggosok gigi.
Selesai mandi kemudian shalat, dan bersiap-siap untuk kekantor. Kita kenakan baju dan celana dengan mode dan warna yang terang. Melilitkan sabuk ke pinggang, mengenakan arloji, mamakai parfum dan deodorant dan gak lupa bawa handphone dan tablet.
Sarapan dengan nasi yang diambil dari Rice Cooker, dengan daging atau ikan yang diawetkan di lemari es dan dimasak dengan menggunakan kompor gas. Dan kemudian berangkatlah kita menuju kekantor. Berkendaraan dengan mobil, sambil mendengarkan informasi lalulintas dari radio, dan juga memantau kemacetan dari GPS yang terpasang di dashboard.
Di kantor kita masuk ke dalam ruangan melalui lift, kemudian ke ruangan kerja, duduk dan berhadapan dengan komputer yang sudah ada jaringan internet, menerima telpon ataupun rapat internal maupun dengan klien. Demikian terus berjalan, kehidupan yang ada disekeliling kita saat ini.
Bandingkan antara kehidupan kita dijaman purba dengan kehidupan jaman modern sekarang!
Lalu dari manakah datangnya semua yang ada di jaman sekarang dan gak ada di jaman dulu seperti: jam, kran air, water heater, sabun, shampoo, pasta gigi, baju, celana, ikat pinggang, handphone, rice cooker, dispenser, lemari es, mobil, radio, GPS, lift, komputer dan lainnya?
Bukankah kita, manusia, saat ini hanya ‘sendiri’ di jagat ruang angkasa yang sangat luas dan kita tidak punya saudara lain yang tinggal di planet lain? Tidak pernah kita mendapatkan kiriman dari planet lain berupa barang-barang yang kemudian kita pakai. Kiriman dari ruang angkasa, sesekali berupa meteorit yang masih berupa bahan baku.
Bahkan, tidak pernah ada setetes airpun kiriman dari planet lain. Air yang kita pakai sekarang, adalah air yang dipakai oleh nabi Adam dan leluhur-leluhur kita sebelumnya, tidak berkurang dan juga tidak bertambah.
Semua sudah tersedia di bumi, Allah sudah menyediakan semuanya didalam bumi ini!
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya).
Qs An Nahl (16) : 12
Dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.
Qs An Nahl (16) : 13
Didalam bumi sudah ada minyak, besi, baja, aluminium, kaca, nikel, perunggu, emas dan plastik. Kemudian dari tumbuhan kita bisa dapatkan kayu, kapas, karet, minyak goreng, kertas, bedak, obat, juga kita mendapatkan bahan-bahan lainnya dari hewan.
Tetapi semuanya masih berupa bahan baku semua. Allah tidak memberikan besi langsung berupa batangan, tidak juga memberikan kaca yang sudah siap pakai, atau juga karet yang sudah jadi ban mobil. Tetapi semuanya harus melalui proses.
Proses itu adalah usaha dan akal untuk berpikir menciptakan sesuatu dari bahan baku yang sudah disediakan oleh Allah.
Dulu komunikasi hanya bisa dilakukan ketika kita berhadap-hadapan dan berbicara langsung, kemudian berevolusi komunikasi jarak jauh melalui perantara alat seperti kentongan dengan kode-kode tertentu. Kemudian diciptakan telegram dan morse, karena waktu itu suara belum bisa dikirimkan, dengan kode tertentu ditransmisikan kemudian diubah menjadi kata kata. Kemudian ditemukan telepon dan suarapun bisa ditransmisikan sehingga komunikasi bisa jarak jauh. Berkembang, bukan hanya suara yang bisa ditrasnmisikan, tetapi juga data yang bisa berupa gambar ataupun video. Dan teknologi-pun semakin canggih, karena keinginan untuk menuju sempurna sehingga data yang dikirim bisa cepat dan jelas. Dan berkembanglah teknologi, dari semula yang tidak bisa mengirimkan data, kemudian bisa, lalu dengan pesat berkembang teknologi GSM, EDGE, 2G, 3G dan 4G LTE dan sebagainya.
Dengan perkembangan teknologi tersebut seperti GSM, EDGE, 2G, 3G, 4G LTE dan entah apa lagi nanti, apakah ada udara atau susunan atmosfir yang menjadi media dari transmisi data tersebut ada yang berubah? Tidak sama sekali, semua persis seperti jaman dahulu. Atmosfir jaman dulu sama seperti sekarang, tetapi dulu belum ada teknologi pengiriman transmisi data lewat udara. Dan kita tidak tahu teknologi transmisi data apalagi yang bisa dikembangkan dengan atmosfir yang seperti sekarang. Artinya, Allah telah menyediakan semuanya melebihi apa yang diketahui manusia saat ini.
Dulu waktu jaman purba tidak ada handphone canggih, tetapi ternyata Allah telah menyediakan handphone canggih tersebut tetapi kita belum menemukannya. Allah selalu menantang manusia untuk berpikir, dan Allah sangat menghargai orang yang berilmu dengan menempatkannya pada posisi yang lebih tinggi derajatnya.
Dulu waktu jaman purba tidak ada mobil, kapal selam, pesawat terbang, satelit, kapal induk, smartphone, komputer, kamera, listrik dan lainnya, tetapi ternyata Allah telah menyediakan semua bahan bakunya sejak dari dulu untuk kita semua, dan kita baru menemukannya pada jaman sekarang, dan kita tidak tahu potensi apa lagi yang terus bisa dikembangkan dari bahan baku yang disediakan dimuka bumi ini dan telah ditundukkan oleh Allah SWT untuk kepentingan manusia.
Untuk hal yang sederhana, tapi sering membikin saya takjub, bagaimana Allah memberikan kecukupan makanan kepada manusia. Allah menciptakan beragam bibit tanaman yang kemudian menghasilkan beragam buah-buahan untuk dimakan. Tanaman pepaya menghasilkan buah pepaya, dan dari biji pepaya dapat dibuat tanaman pepaya lagi sehingga menghasilkan banyak buah pepaya.
Hanya dengan satu biji kecil buah pepaya yang ditanam ditanah, kemudian tumbuhlah pohon pepaya. Biji kecil tersebut seolah-olah suatu pabrik yang mengubah kandungan nutrisi dalam tanah menjadi sebuah tanaman pepaya yang kemudian bekerja untuk menghasilkan buah pepaya yang dimakan untuk manusia. Ditempat yang sama, apabila kita menanam biji yang lain, seperti misalkan biji tomat, akan menghasilkan tanaman tomat yang bekerja untuk menghasilkan buah tomat. Dari tanah yang sama kandungannya, tetapi karena bijinya berbeda, maka akan menghasilkan tanaman yang berbeda dengan buah yang berbeda. Subhanallah!!