Diabetes…

Kayu Manis

Bagi saya, diabetes ini adalah momok. Sudah jelas dari garis keturunan kalo Ibu saya mengidap diabetes, yang artinya secara ilmiah, saya mempunyai peluang untuk mengidap diabetes lebih besar dari orang lain yang tidak mempunyai garis keturunan diabetes.

Sayapun menjaganya, agar penyakit itu menjauh dari saya. Sejak usia 35 tahun, saya sudah berhenti minum soft drink, padahal dulunya maniak soft drink, Coca Cola dan Sprite! Juga, sudah sangat jarang minum yang manis-manis. Kalo habis nge-bakso, mintanya bukan lagi Es Campur, tapi cukup Teh Tawar Panas…

Dan lumayan berhasil, setiap di periksa gula darah, baik yang puasa maupun 2 jam setelah makan, semuanya normal, dibawah 160 – 200. Alhamdulillah…

Hingga suatu hari kemudian, saya periksa di Klinik Perusahaan, untuk gula darah puasa 172, dan untuk gula darah 2 jam sesudah makan, diatas 270, wow!!! Saya panik, lemas dan juga jadi terbayang masa depan yang suram.

Terbayang kalo diabetes ini akan terus bereskalasi, meningkat, dan menghancurkan organ-organ tubuh yang lain secara perlahan. Ujung-ujungnya, kualitas hidup di sisa umur yang buruk, siapa yang gak sedih membayangkan masa tua dengan luka diabetes yang gak sembuh-sembuh, atau mata yang rabun, atau si buyung yang gak bisa berdiri (hadeh, kok malah yang ini, hehehe), atau stroke di kursi roda, atau yang lainnya. Semua itu bisa saja terjadi, karena memang diabetes merupakan penyakit yang menahun dan akan menyerang organ tubuh yang lain…

Saya tercenung, tidak ada semangat hidup, dan ‘sedikit’ menggugat pada Tuhan, kok ya tega-teganya memberikan penyakit ini pada saya…

Hingga suatu waktu, Allah SWT yang Maha Membolak-balikkan kalbu, memberikan kesadaran kepada saya:

Bahwa kematian adalah suatu yang pasti di dunia ini. Semua orang akan mengalaminya. Tanpa atau dengan penyakit, dan bisa terjadi kapan saja! Okay, katakanlah saya tidak mengidap diabetes, bisa saja saya mati karena tertabrak, tersambar petir, jatuh, jadi korban gempa bumi atau yang lainnya yang datang tiba-tiba tanpa peringatan terlebih dahulu!! Sama saja kan!

Bahkan kalo dipikir-pikir, diabetes ini seolah-oleh blessing dari Allah kepada saya. Sebuah peringatan dini, untuk mempersiapkan bekal ke akhirat kelak dan menjadi orang yang lebih memberikan manfaat lagi.

Bila anda mahasiswa sebuah perguruan tinggi, pasti akan lebih senang kepada dosen yang memberikan info kapan akan ada ujian daripada dosen yang sering mengadakan ujian dadakan. Demikian juga dengan kehidupan, Allah seakan memberikan informasi, bahwa waktumu semakin habis, banyaklah mengingat (dzikir) dan jangan lalai, perbanyaklah memberi manfaat dan siapkan amal jariahmu untuk menjadi pohon pahala ketika dirimu sudah tiada.

Saya merasakan, peringatan Allah adalah rahmad-Nya, berbentuk diabetes yang secara halus dan kasih memberikan peringatan kepada saya.

Yang lainnya, diabetes saya jadi terkontrol. Saya banyak mencari buku-buku mengenai diabetes, mengubah pola hidup dan berusaha agar diabetes ini tidak semakin menggila.

Diabetes saya ternyata masih bisa dikendalikan dengan baik. Dengan mengubah pola makan, minum suplemen dan juga obat-obatan herbal, ternyata kadar gula masih bisa ditekan dalam batas normal. Alhamdulillah.

Saya semakin mengurangi makan karbohidrat, menyingkirkan gula dalam setiap minuman, diusahakan berolahraga dan banyak berdzikir untuk pikiran yang lebih tenang. Semoga bisa istiqomah menjalaninya.

Catatan:

Ada resep dengan menggunakan ‘Kayu Manis’ untuk mengontrol kadar gula darah. Resep ini manjur banget, bagi anda yang mempunyai masalah diabetes, bisa mencobanya!

Iklan
Pos ini dipublikasikan di Tips dan Trik, Uncategorized dan tag , , . Tandai permalink.

3 Balasan ke Diabetes…

  1. Diba charming berkata:

    Usaha kita hanya berusaha…..tidak ada yg perlu ditakuti dgn apa yg menimpa pd diri kita,krn Allah sdh mengaturnya.semoga kita bisa menjadi org yg selalu bersyukur dan menerimaapa yg menjadi ketentuan Allah.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s