‘Kepleset’ Pesen Kitchen Set…

KLARIFIKASI

Alhamdulillah permasalahan mengenai pemesanan Kitchen Set ini sudah selesai dengan baik. Dari keluarga Pak Hendri, dengan itikad baik, telah menyelesaikan semua permsalahan dengan klien-nya.

Beberapa nama ‘korban’ yang telah menghubungi saya karena adanya permasalahan yang sama dengan saya, kemudian membentuk satu WA Group. Dari WA Group itulah kami berkomunikasi dengan keluarga Pak Hendri.

Dan hari ini, tanggal 9 Mei 2019, semua yang telah tergabung dalam WA Group itu permasalahannya sudah diselesaikan oleh Keluarga Pak Hendri, tidak ada lagi piutang yang tersisa. Terakhir, punya saya pribadi, Salah satu anggota WA Group juga telah menyampaikan klarifikasinya di bagian komen bawah ini.

Manusia adalah tempat salah, dan yang paling utama dari kita adalah bagaimana dapat memperbaiki kesalahan itu dan bangkit untuk menjadi manusia yang lebih baik. Semoga Pak Hendri dapat berkarya lagi, karena terus terang ini merupakan pemesanan yang ke-2 dengan Pak Hendri karena puas pada pemesanan sebelumnya.

Terima kasih dan salam….


Nah ini dia tulisan saya sebelumnya:

Sebelum bercerita kilas balik ke belakang, catat ya: JANGAN SEKALI-KALI PESAN KITCHEN SET DI KITCHEN WORKSHOP JL SHOLEH ISKANDAR (JALAN BARU), PEMILIKNYA NAMANYA HENDRI PANTOW (0878-7007-0700).

Kitchen Workshop di Jalan Sholeh Iskandar (Jalan Baru), masih terima order,padahal bakal gak dikerjain, kan penipuan…

Awalnya karena merasa puas dengan pesanan saya sebelumnya, kitchen set dirumah masih tetap bagus walau sudah bertahun-tahun. Saya pesan lagi ke pembuatnya, namanya Hendri  Pantow, usahanya Kitchen Workshop, ada ruang pamer di jalan Sholeh Iskandar (Jalan Baru) Bogor.

Hendri Pantow lagi umrah…

Hendri Pantow lagi memandang apa gitu….

Saya WA beliau, malam-malam  (saking ngebetnya, hehehe), tanggal 20 Juli 2018 yang lalu. Direspon paginya, dan janji akan disurvei siang tanggal 21 Juli 2018, okay, sippp…

Siang, sekitar jam satuan, Pak Hendri datang, pake mobil Mercedes tua, Mercy Boxer 300E, transmisi manual buatan tahun 1988, warna hitam, plat nomer F 1627 AM. Seperti pengakuannya, ia memang pecinta mobil Eropa. Waktu dia datang untuk survey pesanan pertama saya, dia juga pake mobil BMW yang sudah berumur juga, tetapi masih terlihat bagus dan terawat.

Singkat kata dia survey dan ukur-ukur area yang akan dipasang Kitchen Set. Bagusnya dengan dia, saran-sarannya banyak, diskusi nya juga hangat, kelihatannya dia memang berpengalaman dibidang Kitchen Set. Dia juga kasih saran mengenai keramik yang akan dipasang di dinding kitchen set-nya. Dia kasih perkiraan harga Rp 18 juta sekian. Dan minta down payment 50% didepan sebelum memulai pekerjaan.

Saya tanya, kapan kira-kira akan selesai, dia kasih estimasi sekitar 7 minggu, saya minta lebih cepat, dia jawab, untuk pemesanan bahan aja perlu 5 minggu, jadi waktu 7 minggu sudah bagus, terang dia, okay, deal!

Saya transfer Rp 9 juta, dengan 2 kali transfer, terakhir saya transfer tanggal 22 Juli di Terminal 3 Bandara Soekarno – Hatta, Cengkareng.

Sabar menunggu sampai 7 minggu, meski rasanya pengin cepat, karena saya dan istri udah kebayang dapur yang lebih nyaman. Utamanya lagi di kitchen set yang baru itu, peralatan kopi saya akan dipajang disitu. Saya bayangin ntar ada saringan V60, Aeropress, Vietnam Drip, Timbangan, Clever Dripper, Grinder, teko leher angsa,  sampai server aneka bentuk akan saya pajang disitu, aseek nih.

Keramik juga buru-buru beli, karena pas lagi ada diskonan di Toko Mitra Bangunan…

Akhirnya 7 minggu lewatlah, saya mulai rajin-rajin nanya ke Pak Hendri lewat WA. Responnya sungguh mengecewakan, gak responsif banget, WA saya gak dijawab, telpon gak diangkat, saya udah mulai curiga. Tapi isteri saya selalu menenangkan saya, sabar, mungkin dia lagi banyak orderan.

Pernah juga nelpon ke nomer showroom-nya di Jalan Baru, diangkat oleh yang jagain showroom, namanya Adi, ya jawabnya datar-datar aja, akan di-cek, akan disampaikan ke Pak Hendri, nanti akan diinfo kalo sudah ada kabar  bla bla bla…

Foto Adi, yang jagain showroom Kitchen Workshop

Akhirnya, nanya-nanya lewat telpon dan WA respon minim, kenapa gak kita datangi aja showroom-nya!!!

Tanggal 13 Oktober pun kami kesana, hari Sabtu. Waktu itu siang sekitar jam 12-an. Showroom terkunci, tapi ada motor diluar dan pintu harmonica (pintu dari besi yang buka tutup kayak harmonica itu lho) juga terbuka, menandakan ada orangnya, mungkin lagi keluar.

Nah, pas lagi nungguin orang yang jaga workshop itu, ada orang datang dengan maksud yang sama, mencari Pak Hendri! Dia nanyain kesaya, cari siapa dan apa maksudnya kesini? Saya bilang saya pesan kitchen set yang tak kunjung jadi, dan saya nyariin yang jaga atau kalo ada Pak Hendri sang pemilik showroom.

Kasihannya, ternyata dia juga korban ‘kejahatan’ Hendri, ada bisnis diantara mereka dan berakhir dengan si Hendri mempunyai hutang sejumlah sekian (wow, kasian, 2 kali lipat lebih nilainya daripada punya saya!). Wah ada yang lebih parah dari saya nih, sudah kronis si Hendri.

Bukan Pertuni, ini Ois Iskandar, tangan kanan Hendri…

Saking seringnya nagih dan tanpa hasil, si A korban Hendri ini tahu tempat workshop-nya ‘Kitchen Workshop’ , yang ada di dekat komplek Bogor Raya Permai dekat Yasmin.

Saya datangi workshop-nya, dan keadaannya memang parah separah-parahnya (pe-lebay-an, tapi emang parah gaesss…!).

Disana ada dua orang yang lagi nungguin gak jelas. Gak jelas karena emang nungguin doang, gak ada kerjaan, sambil nonton TV tabung yang sudah menuju kepunahan dari dunia ini.

Namanya Ihsan dan Faruq. Mereka bercerita emang gak ada lagi yang dikerjakan, karena gak ada orderan dari Pak Ois (ini orang yang katanya masih bisa ketemu dengan Hendri). Orderan dari Hendri ke workshop atau bagian produksi melalui Ois. Saya nanya apa ada orderan atas nama saya, katanya juga gak ada. Wah bener, ketipu, dah ditungguin sambil ngebayang-bayangin rumah yang makin apik dengan kitchen set baru, ini malah belum ada order sepatah katapun dari si Hendri ke bagian produksi. Tiga bulan menunggu tapi tanpa hasil. Akhirnya dari sini saya berhasil mendapatkan telpon Ois, tangan kanan Hendri, mereka waktu ditelpon lagi survey kerumah pelanggan dengan Adi. Whattss, survey?!?, orderan lama belum dikerjakan ini malah survei orderan baru, berarti bakalan ada korban baru nih…

Disela-sela pembicaraan saya dengar suara tiit…tiit…tiit, saya kira suara apa, ternyata suara alarm dari meteran listrik, menandakan kalo udah perlu diisi token-nya. Wah, buat beli token listrik aja gak mampu!!

Dari workshop saya kembali lagi ke showroom yang di Jalan Baru. Disana sudah ada Adi. Saya datangi dia, dan saya tanyakan pesanan saya. Kemudian Adi nelpon Ois, minta Ois datang ke showroom karena ada saya.

Ois, yang konon masih bisa ketemu dengan Hendri. Saya tanya ke Ois dimana alamat Hendri, Ois bilang gak tahu (entah jujur ato untuk melindungi tuannya…) dan kalo ketemuan pasti bukan dirumahnya, biasa disuatu tempat gitu. Setahu Ois, dia dengar kalo rumahnya Hendri ada di Bogor Baru.

Dicoba telpon berkali-kali si Hendri pada saat itu gak diangkat-angkat. Yah, saya pikir juga percuma nekan anak buahnya, kasian juga mereka, bisa aja gaji udah lama gak dibayar. Liat wajah Adi yang kurus kering dan gemetar saya datangi jadi gak tega juga sih.

Pada saat saya menemui mereka, ada beberapa pengunjung yang datang, kelihatannya mereka mau mesan kitchen set juga, tapi mendengar pembicaraan saya yang sedang complain dan suara agak keras, akhirnya mereka mundur juga, sepertinya tidak jadi pesan. Saya berpikir, wah banyak juga mereka yang datang ya, belum sampai 1 jam aja ada sekitar 3 orang yang datang. Jangan sampai mereka tertipu seperti saya!

Workshop gak ada kegiatan…

Workshop kacau balau dan kotor…

Bisa saja Adi dan Ois itu operator atau kaki tangan dari penipuan ini, sedangkan Hendri bagian terima hasilnya, segala kemungkinan bisa terjadi. Yang jelas, mereka jelas-jelas melakukan penipuan, karena masih terima order, sedang order lama masih banyak yang gak dikerjakan, dan di workshop-nya juga gak ada kegiatan produksi sama sekali.

Saya juga berpikir untuk mengajukan kasus ini ke ranah hukum, tapi dengan kerugian hanya Rp 9 juta, kalo menggugat sendirian malah tekor, nah, dengan adanya informasi ini dari saya, kalo anda korban penipuan Hendri, silahkan hubungi saya ya, dan bagi yang membaca artikel ini dan berniat untuk mesan Kitchen Set, jangan sekali-kali pesan di KITCHEN WORKSHOP.

Oh ya, saya juga dapat informasi banyak tentang Hendri, mulai dari keluarganya, anak-anaknya kuliah dimana dan kerja dimana, orang-orang dekatnya, kegiatan istrinya dan lainnya. Informasi ini akan berguna pada saatnya.

Kadang saya merasa kasihan, bisa jadi anak istrinya tidak tahu kelakuan Hendri ini, jadi sejauh mungkin saya tidak ingin melibatkan secara langsung. Terutama anak-anaknya, biarlah mereka mempunyai dunia sendiri dan tidak terbebani dengan kejahatan orang-tuanya.

Kadang penampilan memang sangat menipu, atau bisa juga memang dipakai buat menipu, penampilan Hendri di profil WA-nya agamis banget, dengan latar belakang Masjid Nabawi, foto umrah waktu akhir tahun 2017 yang lalu.

Yang jelas, proyek Kitchen Set dirumah saya jadi terbengkalai, mau pesen lagi kudu nganggarin lagi nih, hadehhhh, Hendriiiiiiiiii….., b*ngs*t kau ya !@#$%

Iklan
Pos ini dipublikasikan di Sekelebatan dan tag , , , , , . Tandai permalink.

6 Balasan ke ‘Kepleset’ Pesen Kitchen Set…

  1. Amee berkata:

    Hadeehhhh g sopan banget, kasian bang org spt itu. G berkah hidupnya. Semoga abang diganti dg yg lebih baik. Memang hrs ditindak agar tdk tjd korban lbh banyak. Hendrinya semoga segera ditangani oleh Yang Maha Kuasa *heheh serem lho klo ditangani lgs sm yg punya hidup he… Nantikan saja HENDRI!

  2. Pandu aditama berkata:

    Cukup tragis pak mendengar cerita bapak. Saya juga selaku pengusaha furniture di Bogor yang sama2 bergerak di bidang yang sama merasa turut perihatin. Komitmen yang perlu di pegang dari seorang pembisnis. Mudah2an tidak ada lagi korban2 selanjutnya

  3. Arief berkata:

    Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada Pak Ramadhan yang sudah memberi informasi mengenai masalah pembuatan kitchen set dengan Bapak Hendri Pantow. Saya Arief salah satu klien dari Pak Hendri yang juga mengalami hal yang sama dengan Bapak Ramadhan. Setelah melalui tahap2 dan pertemuan dengan pihak keluarga Pak Hendri Pantow, alhamdulillah dari pihak Bapak Hendri Pantow sudah mengembalikan hak saya dengan utuh. Terima kasih kepada Bapak Antoni Pantow salah satu keluarga dari Pak Hendri Pantow yang sudah membantu dalam mengembalikan hak saya. Demikian pernyataan saya sebagai pemberitahuan kepada yang bersangkutan.

  4. Nadya berkata:

    Setelah pengalaman ini ada nggak tipsnya biar ngga ketipu pembuatan jitchen set?

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s