Video yang saya unggah ini sungguh sangat menggugah saya. Ada perasaan ketakutan yang sangat,sekaligus juga dorongan agar hal yang saya takutkan tidak terjadi.
Unggahan video itu dari youtube, video ilmiah unggahan dari Hashem Al Ghaili, seorang ilmuwan keturunan Yaman, lulusan universitas di Inggris. Saya sering mengikuti unggahan video-nya, dan banyak mengungkap ilmu pengetahuan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Pada unggahan di video ini, disebutkan bahwa otak manusia masih hidup sampai kurang lebih 10 menit setelah kita dinyatakan mati. Pengertian mati disini, jantung tidak bekerja! Jantung tidak bekerja membuat pasokan oksigen ke seluruh organ tubuh berhenti, dan secara perlahan, karena tidak ada pasokan oksigen, organ-organ tubuh vital melayu, berhenti bekerja juga. Dan, ajaibnya, otak tetap hidup walau tanpa pasokan oksigen, sampai kurang lebih 10 menit!
Apa yang terjadi selama otak masih ‘hidup 10 menit’ sementara organ vital yang lain sudah mati?
Inilah yang mencekam dalam pikiran saya, apakah ini yang disebut didalam dalil-dalil agama bahwa inilah ‘pergumulan kita yang sangat menentukan’ menjelang kita benar-benar mati?
Pernahkah anda bermimpi yang tidak nyaman dan membuat kita merasa seolah-olah mengalami kejadian sebenarnya? Misalnya, kita mimpi dikejar anjing, kita lari terbirit-birit secepat-cepatnya, nafas sampai ngos-ngosan dan badan berkeringat. Kita kemudian bangun, tersadar, dan dalam keadaan berkeringat dengan nafas yang tidak teratur juga, benar-benar seperti mengalaminya sendiri, sesudah terbangun biasanya kita langsung lega, keringat berangsur berhenti, dan menarik nafas lega karena itu semua hanya mimpi.
Tahukah anda, berapa lama waktu mimpi kita itu terjadi? Kita merasa seolah lama, mungkin merasa seperti mengalaminya sendiri, berjam-jam atau bermenit-menit, tergantung dari alur cerita dalam mimpi kita. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa mimpi kita hanya berlangsung beberapa detik saja.
Nah sekarang, disebutkan dalam video itu bahwa kita mengalami kesadaran otak selama 10 menit saat semua organ tubuh sudah dinyatakan mati. Jika dibandingkan bahwa mimpi beberapa detik aja seolah-olah sangat lama, betapa panjang waktu yang akan kita alami dalam ’10 menit kehidupan’ itu?
Saya pernah merasakan mimpi yang seolah nyata. Tidur siang, bermimpi berada disuatu tempat yang pengap, dikejar-kejar, saya berlarian, tersengal-sengal nafas gak beraturan, udaranya panas, dan masuk ke suatu rongga, saya tidak bisa bergerak, badan mau digerakkan tapi tidak bisa, dan sekujur badan terasa sakit karena terhimpit. Kaget saya terbangun, sesak nafas, dan keringat bercucuran. Semua kejadian dalam mimpi itu terasa lama.
Saya kemudianmembayangkan jika mimpi buruk itu terjadi dalam ’10 menit kehidupan’ itu, kita mengalaminya terasa lama, padahal itu hanya dalam hitungan beberapa detik, bagaimana kalo mimpi buruk itu selama 10 menit?
Itu baru dari segi waktu, sekarang bagaimana dengan isi dari ’10 menit kehidupan’ itu sendiri?
Isi mimpi kita tergantung dari berbagai faktor, ada faktor dalam diri kita ada faktor yang ada diluar diri kita.
Faktor dalam diri misalnya karena ingatan-ingatan kita ataupun karena emosi kita seperti harapan, ketakutan, rasa senang dan sebagainya. Sedang faktor eksternal misalnya aktifitas yang ada disekitar kita, kadang kita mimpi seolah ada memanggil, kita dalam keadaan tertidur, tapi ternyata memang benar ada yang sedang memanggil kita, ada juga faktor luar yang seolah kita mengalami sesuatu yang semuanya ada diluar pengalaman kita dan emosi kita.
Kita akan mengalami hal sesuai dengan pengalaman hidup kita. Jika hidup kita penuh dengan intrik-intrik untuk menipu, berbuat kekerasan, menyakiti hati orang lain, merampas hak orang lain, berprasangka buruk kepada sesama, mengurangi timbangan, korupsi dan berbagai kejahatan lainnya, saya tidak bisa membayangkan betapa sangat menyiksanya ’10 menit kehidupan itu’, dan dalam durasi yang lama.
Tetapi, sebaliknya, bila hidup kita memberi manfaat kepada yang lain, membuat orang lain terpecahkan masalahnya, membuat orang lain harapannya jadi kenyataan, membuat orang lain merasa nyaman, senyum-senyum dan doa orang-orang itu akan menjadi mimpi indah didalam ’10 menit kehidupan’-nya.
Salah satu yang bertahan ‘hidup dalam 10 menit’ dalam otak disebut Cerebral Cortex, bagian ini yang akan mati terakhir. Cerebral Cortex juga berfungsi untuk mengumpulkan informasi dari indra kita, menganalisanya dan mengambil keputusan dengan perbuatan.
Dalam Islam dikatakan bahwa setan akan gencar menggoda disaat kita akan meninggalkan dunia ini. Setan berjuang sebagai titik penghabisan, untuk mendapatkan pengikutnya. Dia akan muncul menawarkan berbagai janji-janji indah yang semu atau juga argumentargumen yang melemahkan keimanan kita, tujuannya adalah, agar kita berakhir ‘tanpa keimanan’.
وَأَعُوذُ بِكَ أَن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيطَانُ عِندَ المَوتِ
Aku berlindung kepada-Mu agar tidak disesatkan setan ketika kematian. (HR. Ahmad 8667, Abu Daud 1554 dan dishahihkan al-Albani)
Read more https://konsultasisyariah.com/26531-setan-menggoda-manusia-ketika-sakaratul-maut.html
Sudah menjadi tujuan akhir dari umat Islam, untuk berada pada saat akhir yang baik (husnul khatimah), berada pada kondisi kita meyakini keberadaan-Nya dan keesaan-Nya.
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِخَوَاتِيمِهَا
“Nilai amal, dintentukan keadaan akhirnya.” (HR. Bukhari, Turmudzi dan yang lainnya)
Read more https://konsultasisyariah.com/11177-setan-datang-menggoda-saat-menjelang-ajal.html
Bisa dibayangkan, pertarungan-pertarungan itu kita hadapi sendirian, dan menurut saya, pertarungan itu berada pada ’10 menit kehidupan’ itu. Saat dimana kita masih ‘hidup’, sementara orang lain meyakini kita sudah mati!