Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan…

Untuk pertama kalinya saya diminta memberi tausiah dalam rangkaian acara Hikmah Taraweh yang diadakan setiap selesai shalat Isya dan menjelang shalat Taraweh.

Lumayan bikin grogi, maklum pertama kali, dan cari materi dari berbagai sumber. Akhirnya, hari H tiba, dan inilah isi Hikmah Taraweh yang saya bawakan:

(Hikmah Taraweh, tanggal 10 Mei 2019 di Masjid Riyadhus Shalihin, Kebun Raya Residence – Bogor)

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh…

Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil alaminwassholatu wassalamu ‘ala asrofil ambiya iwal mursalin wa’ala alihi wasohbihi aj ma’in. Amma ba’du.

Robbis rohli shodri wayassirli amri wahlul uqdatan mil lisani yafqohu qawli

Bapak-bapak dan ibu-ibu Jamaah masjid Riyadhus Shalihin,

Pertama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadlirat Allah SWT karena atas ijin dan karunianya kita diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat berkumpul bersama menjalankan shalat isya berjamaah dan dilanjutkan dengan shalat taraweh yang telah memasuki malam ke enam di bulan ramadhan ini.

Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan juga kepada para pengikutnya hingga akhir jaman nanti.  

Jamaah masjid Riyadhus Shalihin yang berbahagia

Ijinkan saya berdiri dihadapan bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, jamaah masjid riyadhus shalihin, untuk menyampaikan hikmah taraweh pada malam ini dengan tema ‘Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan’. Semoga apa yang saya sampaikan, dapat memberi manfaat, khususnya kepada saya pribadi yang masih fakir ilmu ini dan kepada para jamaah semuanya

Bapak-bapak dan ibu-ibu Jamaah masjid Riyadhus Shalihin

Sejatinya, berpuasa pada bulan Ramadhan tidaklah menjadikan aktivitas umat Islam berkurang, apalagi larut dalam kemalasan. Justru pada saat melaksanakan puasa, umat harus lebih produktif, bersemangat, dan bertenaga. Sebab, tidak sedikit peristiwa penting dan bersejarah dalam dunia Islam terjadi pada bulan Ramadhan.

Seperti kita ketahui bersama, turunnya ayat suci Alquran atau nuzulul quran, pertama kali terjadi pada bulan Ramadhan.

Kemenangan pasukan Rasulullah SAW dalam Perang Badar, juga pada bulan Ramadhan, tepatnya 17 Ramadhan tahun 7 Hijriah.

Pembebasan kota Mekkah juga terjadi pada bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 hijriah,

Pada saat itu Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikitpun,  sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan sekitar Ka’bah.

Tariq bin Ziyad berhasil menaklukkan Andalusia pada Ramadhan tahun 92 Hijriah.

Pendirian Universitas al-Azhar di Kairo, Mesir, yang merupakan salah satu universitas tertua didunia, berlangsung pada bulan Ramadhan 361 Hijriah.

Salah satu pemimpin perang umat Islam, Salahuddin al-Ayyubi, dapat mengalahkan tentara Salib pada bulan Ramadhan 584 Hijriah. Salahuddin Al Ayyubi didunia barat dikenal dengan Saladin. Sifat penyayang dan belas kasihan Salahuddin ketika peperangan sangat jauh berbeda dibanding kekejaman tentara Perang Salib. Ahli sejarah Kristiani pun mengakui mengenai hal itu.

Bahkan, proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia terjadi pada bulan Ramadhan, tepatnya pada tanggal 9 Ramadhan 1334 Hijriah.

Serangkaian peristiwa penting pada bulan Ramadhan ini, menggambarkan bahwa Ramadhan tidak hanya menjadi sarana penempaan jiwa dan spiritual, tetapi juga menjadi sarana bagi umat Islam untuk meningkatkan produktivitas fisiknya.

Rasulullah SAW lebih menghargai umatnya yang produktif daripada yang bermalas-malasan. Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya, andaikan ada di antara kalian yang berusaha membawa seutas tali dan pergi ke sebuah bukit untuk mencari kayu bakar. Kemudian, kayu bakar itu dipikul di punggungnya untuk dijual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tentunya, tindakan itu jauh lebih terhormat, ketimbang ia meminta-minta kepada orang lain” (HR Bukhari).

Semangat yang ingin dibangun Rasulullah melalui hadis tersebut, umat Islam harus menjadi umat yang produktif untuk memenuhi kebutuhannya. Meskipun, harus bekerja kasar mengambil kayu bakar di hutan kemudian menjualnya, itu lebih mulya daripada terlena dalam kemalasan dan meminta-minta.

Terkait dengan hal tersebut, Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa agar umatnya terhindar dari kebingungan, kesedihan, kelemahan, kemalasan, dan lilitan utang.

Allahumma inni a’udzu bika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasal, wa a’udzubika minal jubni wal bukhl, wa a’udzubika min ghalabatid daini waqahrirrijal.”

(Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan. Aku juga berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan sifat kekikiran. Aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan orang lain.)

Oleh karena itu, setiap aktivitas umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan haruslah dilakukan dengan kegembiraan, kesenangan, kekuatan, dan semangat mengharap ridha Allah.

Sebab, nilai ibadah puasa seorang Muslim bergantung pada seberapa maksimal dan produktif dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surat Ahqaf ayat 19, yang saya bacakan terjemahannya saja:

“Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Allah mencukupkan balasan perbuatan mereka, dan mereka tidak dirugikan”.

Akhirul kata, demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kekurangan.

Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.

Dan ini rekaman suara audio-nya:

Sayang, kayaknya WordPress tidak mengijinkan file MP3 untuk disisipkan. Semoga memberi manfaat bagi pembaca, Hikmah Tarawehnya…

Iklan
Pos ini dipublikasikan di Uncategorized. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s