Teladan…

teladan

Kadang, kita terlalu melambung tinggi, mencari teladan dari orang terkenal, sosialita, selebriti atau pesohor yang namanya selalu menghiasi jagad informasi. Dan kemudian kita hanya kecewa, karena orang-orang yang kita kagumi jauh dari sikap teladan. Mungkin kita pernah ngotot mati-matian membela seorang calon Kepala Daerah pada waktu Pilkada, tapi ternyata setelah terpilih, Kepala Daerah yang mati-matian untuk diusung, seorang yang ingkar janji. Atau kita kagum pada seorang selebritis yang pemberitaannya hampir tanpa cela, tetapi kemudian suatu hari ditangkap karena skandal seks yang gak wajar, dan sebagainya…

Sesungguhnya, sering sosok teladan ada di sekitar kita! Hanya kita tidak memperhatikannya.

Ada seorang sopir yang sering melayani saya pada waktu saya bekerja disebuah kantor disuatu daerah. Dari sopir tersebut saya mendapatkan teladan: selalu mengucapkan ‘Terima Kasih’ atas pemberian atau ketika ia habis diajak makan. Sebenarnya, suatu ‘kewajiban’ dari pengguna mobil untuk memberi atau mengajak sopirnya makan jika sudah waktunya. Dan sah-sah aja apabila menganggap hal ini sebagai suatu kebiasaan dan tidak perlu ‘berterima-kasih’ dengan diucapkan.

Tapi sopir yang satu ini sangatlah istimewa!

Rasanya tak satupun luput ia untuk mengucapkan ‘Terima Kasih’ sesudah makan selama sekitar 4 tahun ia bersama saya! Setiap habis dari Restoran besar, makan di Hotel, di Rumah Makan, Warung pinggir jalan ataupun dari rumah orang-tua saya, ia akan bilang ‘Terima kasih boss!’.

Satu teladan lain yang ia tunjukkan lagi adalah bagaimana caranya ‘mengisi waktu luang’. Sopir bisa dikatakan adalah pekerjaan yang mempunyai ‘waktu luang’ atau ‘waktu tunggu’ yang lumayan banyak.  Biasanya, kebanyakan sopir akan memanfaatkan waktu luangnya dengan merokok, ngobrol ngalor-ngidul, tiduran atau kegiatan tidak produktif lainnya.

Dan, sopir yang satu ini beda, disela ‘waktu tunggu’-nya untuk menyupiri mobil dinas saya, sangatlah produktif. Ia menanami halaman di sekitar kantor dengan tanaman cabe, pepaya dan lainnya. Ia membuat bangku yang dipakai duduk-duduk oleh Sekuriti, ada kalanya ia memangkas rambut temannya. Kalo waktu luangnya banyak, ia pergi memancing dibelakang kantor, ikannya buat tambahan lauk. Pernah juga ia saya lihat memijat anak sekuriti yang terkilir jatuh, dan kelihatannya cukup berhasil karena kemudian pasiennya juga bertambah, hehehe. Mencuci mobil bila terlihat berdebu, atau terlihat sedang membaca koran dan yang paling luar biasa adalah kebiasaan membaca Al Quran disela-sela waktunya.

Orang seperti dia, adalah teladan buat saya!

Iklan
Pos ini dipublikasikan di Renungan dan tag , , . Tandai permalink.

5 Balasan ke Teladan…

  1. aan raddhin :D berkata:

    Wah, sepertinya aq kenal dg beliau bang, jd pengen ngasi2…Almarhum ibu sering salah sebut klo manggil namanya x_x hehe. Sayang ya, Sdh ndak bersama salah satu keluarga lagi. Kapan bs ketemu klo spt itu.

    • ahmadramadlan berkata:

      Mba Aan Raddhin, terima kasih udah mampir di blog saya 😀
      Kemaren setelah nulis ini saya telpon dia menanyakan kabarnya, alhamdulillah dia dalam keadaan sehat wal afiat… Semoga Mba Aan Raddhin juga selalu sehat dan berkah…

  2. Adibah Barmawi berkata:

    Begitu membaca,sy kenal orgnya😊Tidak semua orang bisa mengambil pelajaran dari org lain,jadikan evaluasi dan pembelajaran dari setiap peristiwa👍Good luck bro!!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s