Ayam Bekisar, Kaldu dan Mesjid Agung Sumenep…

Minggu, 19 Juni 2011, jalan-jalan ke Sumenep sekalian nganterin kawan yang ingin beli ayam Bekisar. 

 Ayam Bekisar yang merupakan maskot propinsi Jawa Timur aslinya berasal dari Pulau Kangean, Sumenep. merupakan perkawinan silang antara ayam pejantan hutan dengan ayam betina kampung. Ayam ini diburu karena suaranya yang merdu melengking.

Berkunjung ke tempat penjualan ayam Bekisar Haji Ali, beliau dengan bersemangat menceritakan tetek bengek tentang ayam Bekisar, mulai dari asal-usul, cara beternak, perawatan yang kudu dilakukan, lomba-lomba yang pernah ia ikuti dan sebagainya. Harga anakan ayam bekisar sekitar Rp 25.000,- untuk anak ayam yang baru lahir, dan untuk anakan yang sudah agak dewasa berumur sekitar 1-2 bulan sudah sekitar Rp 250 – 500 ribuan. Yang sudah mulai kedengaran suaranya menjadi sekitar Rp 750 ribuan. Dan yang sudah jadi harganya sangat bervariasi. Pak Haji Ali menunjukkan ayam Bekisarnya yang ia tawarkan seharga Rp. 6 juta, dan ia juga bercerita kalau ayam Bekisar termahal di Indonesia ditawarkan seharga Rp. 180 juta yang ada di Bogor.

Karena harga ayam yang ditentukan dari suaranya, jangan kaget bila ayam yang semula berharga Rp 250 ribuan bisa jadi sekitar Rp 750 ribuan sebulan kemudian bila suaranya enak terdengar.

 

 

Habis dari ayam Bekisar, makan siang di Warung Kaldu Adnan. Nih Warung Kaldu yang paling top markotop sekota Sumenep. Kaldu adalah makanan khas Madura khususnya daerah Sumenep dan Pamekasan. Warung Kaldu Adnan terletak di Jalan Dr Wahidin No 5. Tempatnya agak menjorok ke dalam gang sekitar 50 M, yang walaupun begitu tidak mengurangi banyaknya pengunjung yang datang.

Kaldu di warung ini emang maknyuss. Setiap kali saya ke Sumenep, saya berusaha untuk tidak melewatkan kesempatan makan di tempat ini. Rasanya original Madura, lain daripada yang lain.

Kaldu adalah makanan berkuah seperti soto, yang didalamnya dominan kacang ijo. Kuahnya kental, dan dimasukkan kedalamnya daging dan babat. Bisa juga ditambah dengan kikil.

 

 

 

 

 

 

 

Setelah makan kaldu, kita shalat dhuhur di Masjid Agung Sumenep. Masjid Agung ini merupakan warisan Panembahan Sumolo dari tahun 1763 M, berarti hampir berusia 250 tahun.

Arsitektur China yang kental mewarnai masjid kuno ini. Bangunan masjid tetap mempertahankan bangunan aslinya, hanya bagian depan yang ada tambahan bangunan untuk menampung lebih banyak jemaah.

    

Diantara kabupaten lain di Madura, Sumenep memang mempunyai ciri khas sebagai Kota Keraton. Sumekkar yang merupakan motto kota Sumenep sendiri merupakan akronim dari Sumenep Kota Karaton.

Banyak peninggalan budaya di tempat ini, tempat kuliner yang authentic Madura, sentra kerajinan ukiran dan batik di madura, wisata pantai dan juga adat istiadatnya yang sedikit berbeda dengan Madura pada umumnya. Orang Sumenep mempunyai tutur kata yang lebih halus dibandingkan dengan daerah lain di Madura, dan juga warna kulit bagi sebagian warganya yang relatif lebih kuning bersih.

Ntar kalo ada waktu akan saya tuliskan juga ciri khas kota Sumenep yang lain.

Iklan
Pos ini dipublikasikan di Perjalanan dan tag , , , , , . Tandai permalink.

8 Balasan ke Ayam Bekisar, Kaldu dan Mesjid Agung Sumenep…

  1. alphin23 berkata:

    Kayaknya kalau lebaran, yang buka warung kaldu adnan itu doang deh yang buka….. ( udah makan berapa kali, baru tau kalo namanya adnan) LOL

  2. alifve berkata:

    Makasih infonya ya, salam kenal.

  3. Rafi Oktabrianto berkata:

    wah saya punya anak ayam bekisar

  4. pingin punya ayam bekisar,apalagi ayam hutan hijau!
    bulunya dan k0k0knya bagus

  5. ali mahrus abbas berkata:

    boossss bisa minta alamatx haji ali yang d sumenep….

  6. velasco berkata:

    saya tertarik sama kaldu ayamnya,,, mungkin saya akan mencobanya kalau kesana…

    • ahmadramadlan berkata:

      Kalo anda suka makanan eksotik dan benar-benar berbeda, cobalah Kaldu…

      Karena rasanya berbeda dengan masakan mainstream lainnya…

      Seperti Coto makassar yang jauh berbeda dengan soto kebanyakan, ato seperti sate padang yang beda dengan sate umumnya…

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s