Ngeri setiap membicarakannya. Badan serasa merinding dan masih terasa bener kejadian sekitar setahun yang lalu pas mau hari raya lebaran 2011. Waktu itu kecelakaan motor sama motor, motor saya disalip dengan semena-mena sama motor didepan yang langsung berbelok kekiri sesudah nyalip. Kejadian yang mendadak membuat laju rem motor tidak cukup jarak, dan menabrak pengendara yang nyalip ugal-ugalan tersebut. Kaki dan tangan tergores ke aspal, dan perlu waktu sampai empat bulanan untuk benar-benar pulih bagi tangan kanan yang terkilir dengan fisioterapi dan pijat, hhmmm, benar-benar membekas.
Dan, kejadian itu terulang kepada keponakan saya Tia pada Kamis minggu yang lalu di bundaran Aloha Surabaya. Jauh lebih parah dari yang saya alami. Saya membayangkan betapa menderitanya Tia, yang sampai saat ini terbaring di ICU untuk melewati banyak rangkaian operasi. Ya Allah, berikanlah kesembuhan dan kebaikan untuk Tia! Aamiin.
Kecelakaan (khususnya motor) menunjukkan gejala meningkat. Untuk arus mudik dan balik yang ditetapkan sejak tanggal 11 – 27 Agustus 2012 saja, telah menelan 908 korban tewas dan 1505 luka berat dalam 5233 kasus. Bayangkan, 908 tewas nyawa melayang dalam waktu 16 hari. Artinya, hampir 60 nyawa melayang setiap hari selama penanganan arus mudik 2012. Sebuah bencana nasional!
Dan, sekitar 75% dari semua data itu, adalah kecelakaan untuk sepeda motor.
Mobilitas dan bergerak adalah kebutuhan setiap manusia, itulah kehidupan. Dan alat transportasi adalah sarananya. Rasa kenyamanan dan keamanan merupakan keinginan manusia juga. Dan, selagi ada alat transportasi massal yang murah, aman dan nyaman, maka wajarlah kalau semua orang memilihnya.
Di Indonesia, transportasi massal yang aman, nyaman dan tepat waktu, masih merupakan mimpi yang belum terwujud, dan sepeda motor kemudian menjadi pilihan banyak rakyat Indonesia untuk memakainya sebagai alat transportasi karena harganya yang murah dengan fleksibilitas yang tinggi.
Indonesia adalah negara konsumen terbesar nomer tiga setelah China dan India untuk sepeda motor. Lebih dari 8 juta sepeda motor baru terjual di Indonesia pada tahun 2011. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk, maka konsumsi itu tertinggi di dunia, karena China meskipun mengkonsumsi sebanyak 24 juta unit sepeda motor, tetapi penduduknya lebih dari 1.2 milyar jiwa, 6 kali lipat penduduk Indonesia.
Sudah seharusnya pemerintah menggalakkan pengadaan tranportasi massal. Saya hanya membandingkan, bahwa sejak jaman penjajahan, pemerintah Belanda telah membangun banyak rel Kereta Api di Jawa, Madura dan Sumatera. Tetapi perkembangannya seakan jalan ditempat. Bahkan di Madura sudah terhenti total. Teknologi lokomotifnya-pun masih tahun 1960-an, tidak ada perkembangan signifikan. Apalagi jumlah ruas rel-nya, hampir tidak ada perkembangan dibandingkan dengan awal pembangunannya dahulu.
Dengan melihat korban jiwa yang terus meningkat di jalan, seharusnya pemerintah mengambil tindakan yang signifikan untuk menyediakan transportasi massal yang murah dan aman!
Jangan sampai korban arus mudik hanya menjadi ritual pemberitaan tahunan yang kemudian dilupakan begitu saja!
Untuk korban mudik, insya Allah keinginan anda untuk silaturahmi merupakan keinginan baik yang akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Untuk keponakanku Tia, doa dari keluarga selalu dipanjatkan untuk kesembuhan dan kebaikanmu. Yang tabah ya Tia!
ini alasan kenapa saya udah 4 taun mudiknya klo udah pas sepi ,,, semenjak punya anak kecil, pikir2 2 kali 🙂
Memang, safety first! Rasanya mudik gak nyaman kalau masih dibayang-bayangi dengan yang nyerempet-nyerempet bahaya…
Ngomong tentang kecelakaan, hari ini saya ke RS PI, ada artis yang abis kecelakaan. Lagi di bawa pakai tempat tidur dorong, dikerubutin wartawan dan kamera. Aduh rasanya nista banget deh ngeliat pemandangan gitu. Orang lagi sakit, abis kecelakaan, bukannya didoain malah di ekspose kemana-mana.
Semoga Tia cepat sembuh ya!
Wah, saya sependapat dengan sis nih.. Sering ada tayangan TV, orang yang berada dalam keadaan sakit, sekarat, berdarah-darah, korban tabrakan dan malah kadang orang mau bunuh diri ditayangkan live, ini sama sekali tidak etis! Saya tidak habis pikir untuk tayangan yang seperti ini, mending tidak nonton TV jadinya… Ok, thanks doanya untuk Tia!